KedaiPena.Com – Partai Amanat Nasional atau PAN dinilai melakukan manuver politik merebut simpati publik dengan pernyataan Ketua Umumnya Zulkifli Hasan atau Zulhas yang menyebut jika salah satu topik pembahasan dalam pertemuan parpol koalisi di Istana Negara adalah Amendemen UUD 1945.
Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif LSIN Yasin Mohammad saat merespon pernyataan Zulhas terkait amandemen ini. Pernyataan Zulhas sendiri langsung dibantah oleh sejumlah parpol koalisi.
“Setelah sebelumnya gabungnya PAN di koalisi banyak direspon pro kontra. Kubu pendukung koalisi pemerintah dengan kubu oposisi,” tegas Yasin kepada KedaiPena.Com, Jumat, (3/9/2021).
Namun, kata Yasin, sikap PAN sendiri bisa juga menjadi signal bahwa di internal sendiri belum solid gabung koalisi. Sikap PAN sendiri, kata dia, juga telah membuat bingung masyarakat.
“Hanya PAN seolah membuat sikap yang mengambang dalam keputusan, apakah gabung koalisi? Tentu internal punya pertimbangan politik sendiri dalam kaitannya menjaga basis suara pemilih PAN,” ungkap Yasin.
Yasin juga memandang, bisa saja sekiranya gabung koalisi tapi malah downgrade PAN. Yasin menegaskan, bahkan bergabungnya PAN juga tidak menguntungkan.
“Secara politis PAN balik arah,” tutur Yasin.
Yasin juga memandang, kehadiran PAN dalam rapat di istana juga membuat suasananya berbeda. PAN, kata Yasin, membelah koalisi dan membuka hal hal yang sifatnya internal koalisi ke ruang publik.
“Jadi tentu manuver PAN mendapatkan respon. baik dari kalangan internal koalisi maupun dari publik,” tandas Yasin.
Laporan: Muhammad Lutfi