KedaiPena.Com – Melakukan perjalanan wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara memang tak ada habisnya.
Kabupaten ini memang kompleks dengan pilihan objek wisata. Hal itu didukung letak geografis Tapteng yang berada di pesisir pantai sekaligus gugusan bukit barisan Sumatera Utara.
Salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi yaitu sebuah pulau kecil yang berkontur penuh bebatuan di Kelurahan Hajoran Indah, berjarak 3 kilometer dari Kecamatan Pandan yang merupakan pusat Kabupaten Tapteng. Pulau itu diberi nama Batu Lubang Gajah.
Meski belum mendapatkan sentuhan pembangunan dan menjadikannya destinasi wisata yang direkomendasi., Batu Lubang Gajah cukup menarik untuk dikunjungi.
Dari bentuk, pulau itu berbentuk seperti seekor Gajah. Memiliki kepala dan belalai, bagian kepala Gajah terlihat tengah menunduk, menjadikan bagian belalainya masuk ke dalam air laut. Terlihat pula, sebuah lubang besar dibagian bawah pulau berbentuk Gajah itu. Tak heran, penduduk sekitar menyebut pulau itu dengan nama Batu Lubang Gajah.
Proses pembentukan pulau itu memang terjadi akibat gejala alam. Disekitar pulau kecil itu terdapat gugusan bebatuan yang menjorok keluar dari permukaan laut. Kedalaman air laut yang memang dangkal di sekeliling pulau, menjadikan sebagian pengunjung, hanya dengan berjalan kaki dapat langsung ke Pulau itu.
“Kalau air laut tak lagi naik, jalan kaki ke pulau itu bisa bang. Kalau penduduk disini, sering memancing disitu bang, karena sekitar pulau ada karang-karang juga, disitu kan banyak ikan,” ujar Baharuddin Simanullang penduduk sekitar kepada KedaiPena.com.
Mitos tentang Batu Lubang Gajah diketahui masih berlaku dan dipercaya penduduk sekitar hingga hari ini. Diantaranya tentang hubungan langgeng yang memasuki lubang yang berada di bawah pulau.
“Mitosnya, bagi pasangan (pacaran atau pasutri) yang masuk ke dalam lubang itu, dipercaya akan langgeng. Gitu mitosnya bang,” kata Bahar.
Mitos lainnya, yakni keberadaan seorang putri yang dipercaya sebagai penghuni pulau itu. Tak lupa, mitos adanya hubungan kuat antara keberadaan Batu Lubang Gajah dengan sebuah makam tak jauh dari perkampungan warga. Tak heran, setiap menjelang hari raya tiba, penduduk kampung akan mengadakan upacara cuci kampung atau tolak bala.
“Mitos pulau kecil berbentuk gajah itu dipercaya dihuni sosok seorang Putri, biasanya menjelang ramadhan kami cuci kampung. Kayak tolak bala, soal rejeki. Yang dijumpai ada makam, sebelah sana bang orang terdampar disini. Cuma sudah dituakan,” kata Bahar.
Mengunjungi objek wisata Batu Lubang Gajah, semakin menarik dengan keindahan pantai berpasir putih yang cantik, yang terbujur sepanjang 1 kilometer. Lokasi pantai berada tak jauh dari pulau eksotis itu, dan juga diberi nama pantai Batu Lubang Hajah.
Pengelolaan pantai ini tak jauh berbeda dengan pulau Batu Lubang Gajah. Sepanjang pantai yang berbentuk melengkung itu tak ditemukan adanya tempat duduk, gajebo atau sejeninya yang sengaja disediakan bagi pengunjung.
Meski belum disentuh oleh pengelolaan, misalnya akses jalan ke lokasi yang belum tertata baik, tak sedikit penduduk lokal yang datang ke objek wisata Batu Lubang Gajah dan pantai. Selain menikmati keunikan pulau itu, keindahan pantai dengan view pulau Ungge di tengah teluk sibolga dan ombak yang tenang, serta barisan bagan-bagan pancang nelayan menjadi daya tarik tersendiri.
“Akses jalan kesini mungkin yang membuat mengapa lokasi ini kurang dilirik dan jarang dikunjungi. Kalau wisatawan memang jarang bang, tapi ada saja yang datang. Mandi, liburan, ke Batu Lubang Gajah itu. Ya, kalau kita sebenarnya berharap dikelola dengan baik,” harap Bahar.
(Dom)