KedaiPena.com – Di tengah terpaan isu resesi, Jawhara Syar’i merasa yakin untuk mengembangkan pangsa pasar sekaligus membuka lini bisnis baru. Tak hanya itu, bahkan Jawhara Syar’i akan melanjutkan target IPO, yang kemarin sempat tertunda sebagai dampak pandemi.
Penanggungjawab Jawhara Tour & Travel dan Jawhara F &B, Ukie Jaya Mahendra mengungkapkan, berawal dari bisnis rumahan, Jawhara Syar’i ditargetkan akan melakukan IPO di akhir tahun depan atau awal tahun 2025, dengan maksimal pelepasan 30 persen.
“Tahun 2023 ini bertekad untuk growing stronger dengan memperkuat manajemen dan meluaskan pangsa, yang dari awalnya hanya market A dan B, akan menyasar C dan D juga. Targetnya, paling tidak senilai omset tahun 2019 dan mampu membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin,” kata Uki dalam konferensi pers peresmian lini bisnis baru Jahwara Syar’i, Minggu (19/2/2023).
Selain itu, lanjutnya, Jawhara Syar’i akan memasuki line bisnis lainnya, yakni Food and Beverages dan Tour & Travel, serta memperkuat line bisnis yang sudah ada.
“Tahun ini, kami juga akan meningkatkan jumlah produksi dan memegang dari industri hulu ke hilir untuk memastikan kualitas tetap terjaga,” tuturnya.
Ia meyakini tahun ini akan menjadi tahun recovery dengan pertumbuhan luar biasa.
“Saya melihatnya malah bukan resesi. Karena seperti yang dipahami market akan bertumbuh di masa skepticism. Lagipula, ekonomi Indonesia 75 di drive oleh UMKM. Dan UMKM ini tidak terkait langsung dengan perdagangan global. Malah ada kemungkinan industri UMKM, termasuk Jawhara, dapat ekspansi,” tuturnya lagi.
Ia menjelaskan pada awalnya, di tahun 2015, sistem penjualan didasarkan pada sosial media dan penjualan online.
“Sehingga bisa dikatakan, bahwa Jawhara fokus pada reseller dan bekerja sama dengan para UMKM. Baru membuka toko pada tahun 2018. Setelah itu kita pandemi. Dari pandemi itu lah, dapat ilmu baru, untuk lebih kuat,” kata Uki.
Pria yang memiliki latar belakang profesional pasar modal ini menyatakan, untuk memperkuat Jawhara Syar’i, akan dilakukan peningkatan produksi.
“Kalau saat ini, produksi 1000 – 2000 pcs untuk yang premium. Kita coba tingkatkan. Karena pangsa pasar syar’i ini kan cuma sekitar 2 persen. Karena itu, kita masuk juga ke pangsa pasar hijab, melalui brand Najla Mahendra, yang pangsanya bisa mencapai 30 hingga 40 persen,” pungkas Ukie.
Laporan: Ranny Supusepa