KedaiPena.Com-Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong Kementerian PPN/Bappenas pimpinan Suharso Monoarfa dapat melibatkan pemuda dalam perencanaan pembangunan 2025-2045. Hal ini, kata Puteri sapaan karibnya, perlu dilakukan guna mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
“Posisi pemuda saat ini sangatlah krusial dalam menentukan arah pembangunan ke depan. Dari segi jumlah, pemuda mendominasi jumlah penduduk hingga 54 persen, termasuk untuk 20 tahun kedepan. Belum lagi, kita nanti dihadapkan dengan bonus demografi. Artinya, peran pemuda akan sangat signifikan terhadap kemajuan dan pencapaian agenda pembangunan ke depan,” urai Puteri dalam keterangan tertulis, Jumat,(16/6/2023).
Untuk itu, Puteri menilai perencanaan pembangunan nasional juga wajib mendengar aspirasi dan kebutuhan pemuda. Hal tersebut sangatlah penting karena pemuda yang nantinya akan merasakan dan menjalankan agenda pembangunan yang termuat dalam RPJPN ini.
“Apalagi beberapa isu ke depan juga akan menjadi tantangan utama bagi pemuda. Mulai dari lapangan kerja yang terancam otomasi, kesetaraan gender, rendahnya partisipasi pemuda dan perempuan di politik, hingga tantangan perubahan iklim,” ucap Puteri.
Lebih lanjut, Puteri berpesan agar finalisasi penyusunan RPJPN ini membuka ruang partisipasi secara inklusif melalui forum konsultasi publik dengan melibatkan seluruh lapisan/kelompok masyarakat, termasuk kalangan pemuda.
“Jangan sampai pemuda hanya dijadikan objek pembangunan, dan hanya menerima warisan dari pendahulunya berupa dokumen pembangunan saja. Tapi, kita harus pastikan mereka mempunyai ruang untuk berpartisipasi. Dengan begitu, pendekatan pembangunan tidak hanya bersifat top-down, tapi juga bottom-up dengan melibatkan dan mendengar masukan dan aspirasi dari kaum pemuda,” tutup Puteri.
Sebelumnya, Presiden RI Jokowi telah meresmikan peluncuran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, pada Kamis (15/6/2023).
Dokumen perencanaan tersebut disusun Kementerian PPN/Bappenas yang berfungsi sebagai pedoman pembangunan secara nasional selama 20 tahun mendatang.
Dalam pidatonya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan agar memanfaatkan peluang bonus demografi supaya tidak menimbulkan bencana nantinya.
“Kita akan mengalami puncak bonus demografi, 68,3 persen total penduduk Indonesia berusia produktif yang ini terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara. Ini bisa menjadi peluang tapi ini juga bisa menjadi sebuah bencana kalau kita tidak bisa mengelolanya,” tegas Presiden.
Laporan: Tim Kedai Pena