KedaiPena.Com – Kota Tangerang Selatan (Tangsel) harus mendorong wisata sejarah berkembang. Sebab, Kota Tangsel memiliki banyak situs bersejarah yang potensial untuk dijadikan destinasi wisata.
Demikian disampaikan akademisi Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, Lukman Hakim.
“Tempat-tempat yang potensi itu harus dikembangkan agar perekonomian hidup dan berkembang, dan juga menjadi pendapatan daerah,” kata Lukman, sapaan dia kepada Kedai Pena, Selasa (9/11/2021).
Kalau pengembangan dilakukan, pasti akan menimbulkan multiplier effect. Spot wisata sejarah akan berkembang dan bermanfaat multifungsi. Kemudian ekonomi riil seperti UMKM pun berkembang.
“Selain itu, nilai sejarah hidup dan aktivitas sosial hidup. Serta kota menjadi artistik dan pastinya pendapatan daerah bertambah dari sektor tersebut,” lanjut dia.
Ia pun meminta Tangsel belajar dari DKI Jakarta soal pengelolaan wisata tempat bersejarah. Saat ini, DKI menangkap peluang dan potensi dari sektor itu.
“Dulu, sampai ‘mulut ngomong berbusa’ sama pejabat DKI, dicuekin. Eh sekarang mulai terbuka mereka. M Blok, bekas gedung pos zaman Belanda, sekarang sudah jadi tempat tongkrongan dan UMKM,” jelas dia.
Lukman melanjutkan, Tangsel harus meremajakan kembali dan memfungsikan aset-aset potensi tersebut, agar bisa menjadi modal dan kekuatan ekonomi baru. Sehingga dapat mengubah wajah Tangsel menjadi kota wisata dengan ‘tools‘ ekonomi mikro, pariwisata kota dan pariwisata sejarah.
“Good governance merupakan kunci menangkap peluang dari potensi yang ada untuk dikembangkan menjadi kota wisata,” tandas Lukman.
Akhir pekan lalu, Kedai Pena menggelar Gowes Jelajah Sejarah Tangsel. Beberapa tempat yang dikunjungi. Sayang banyak tempat bersejarah yang dikunjungi seperti tidak terurus.
Sebut saja Rumah Belanda Cilenggang yang hampir roboh dan Monpera Cisauk yang tidak representatif.
Laporan: Sulistyawan