KedaiPena.Com – Masuknya nama Widi Aswindi, Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia (JSI) dalam lingkaran kasus suap Gubernur Sulawesi Utara Nur Alam adalah hal yang wajar.Â
Direktur Center For Budget Analisys, Uchok Sky Khadafi mengatakan, ini juga membuktikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang serius menelusuri aliran duit kepada tersangka korupsi izin pertambangan ini.
“KPK  fokus kepada PT Billy Indonesia dan Richcorp International yang diduga mengirim uang sebesar USD 4,5 juta kepada Nur Alam selaku Gubernur Sultra,” kata dia.‎
“Widdi pun diduga mengirimkan uang itu kepada Nur Alam,” jelas Uchok kepada‎ KedaiPena.Com, Selasa (27/9).
Widdi sendiri merupakan Direktur PT Billy Indonesia yangmerupakan perusahaan pemilik tambang di Bombana dan Konawe Selatan di mana PT Anugrah Harisma Barakah melakukan kegiatan penambangan nikel.
Tetapi kita ditanya seberapa besar kemungkinan Widdi menjadi tersangka dalam hal ini. Uchok menegaskan itu merupakan ranah KPK.Â
“Itu ranah KPK. Dan KPK selalu punya standar dua alat bukti Seperti ada kuitansi aliran dana itu yanh harus segera ditemukan KPK,” pungkas dia.‎
(Prw/Apit)‎