KedaiPena.com – Segenap peserta International Youth Conference on Countering Terrorism menggeruduk kediaman putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri di Jalan Jati Padang Raya, Jakarta‎ Selatan, Selasa (15/3). Tujuanya untuk meminta wejangan seputar penanganan terorisme global.Â
‎Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas Bung Karno Eko Suryo Santojo mengatakan bahwa ada tiga materi yang dibahas dalam pertemuan itu. ‎Pertama, mengenai bagaimana cara melakukan deradikalisasi soal  penanganan terorisme. Kedua, mencari ‎akar masalah dari kemunculan terorisme global.Â
“Terakhir,‎ Mbak Rachma memberi gambaran kepada masyarakat dunia bahwa terorisme itu tidak terlepas dari kepentingan ekonomi negara-negara global,” ujarnya kepada KedaiPena.com sesaat lalu, Rabu (16/3).
Dalam kesempatan itu, lanjutnya, Mbak Rachma juga menegaskan ‎bahwa isu terorisme tidak berhubungan dengan agama tertentu. Apalagi agama Islam yang tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada umatnya.Â
‎
“Tidak mungkinlah agama yang begitu penuh rahmat mengajarkan terorisme. kekerasan aja nggak boleh apalagi terorisme. Kami akan mensosialisasikan hasil konferensi tersebut paling tidak menjadi satu guiding bagi pemerintah,” tuturnya menirukan ucapan Mbak Rachma di hadapan peserta yang terdiri dari puluhan delegasi dari‎ 52 negara dan ratusan peserta lokal itu.
Para peserta mengaku senang dengan wejangan yang diberikan pendiri Yayasan Pendidikan Bung Karno itu. Salah satunya yang dirasakan peserta asal Sumatera Utara, Muhammad Gusti‎. Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut itu merasa mendapat pengetahuan baru yang terstruktur dan sistematis dalam menangkal perkembangan terorisme global.
‎”Kami merasa bahagia bisa mendapat wejangan dari Mbak Rachma. Beliau seorang revolusioner, kami mendapat pengetahuan baru mengenai cara menangkal perkembangan terorisme. Para peserta dari mancanegara juga antusias mencermati wejangan dari putri proklamator Indonesia itu,” ujarnya saat dihubungi KedaiPena.com.
‎International Youth Conference on Countering Terrorism merupakan program yang diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ‎IMM. Program yang diikuti perwakilan 52 negara ini dihelat berbarengan dengan Milad IMM ke-52 yang jatuh pada 14 Maret 2016. Selain itu, ratusan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia juga turut menjadi peserta acara ini.
Beberapa peserta asing itu di antaranya berasal dari Australia, Tiongkok, Jordan, Malaysia, Banglades, Mesir, Filipina, Kenya, Singapura, Polandia, Uganda, Algerian, Azerbaizan, Perancis, Portugas, Venezuela, Tanzania, Russia, Nigeria, Republik Ceska, Guatemala, Serbia, dan lainnya.‎
Konferensi ini membahas berbagai persoalan radikalisme yang sudah mewabah ke seluruh dunia. Selain itu juga mencari solusi penyelesaian aksi teror melalui kerjasama aktif lintas negara dalam membendung radikalisme dan terorisme. (oskar/veb)