KedaiPena.Com - Direktur Watch Energy, Ferdinand Hutahaean mengatakan, saat ini jabatan Direktur Utama Pertamina sedang diincar oleh kelompok yang terafiliasi dengan mafia migas serta kelompok ‘Papa Minta Saham’ yang kasusnya kini hilang ditelan bumi.
Hal itu pun didasari pada pemberhentian mendadak 2 pejabat penting di Pertamina yaitu Direktur Utama Dwi Sutjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
“Kelompok mafia tersebut, sangat bernafsu menguasai sektor migas dari dulu, hingga Presiden-pun terbujuk rayu kelompok ini untuk mengangkat Archandra Tahar menjadi Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral ) dan kemudian menjadikan Wakil Menteri ESDM,” kata Ferdinand kepada KedaiPena.Com, Senin (6/2).
Eks Relawan Jokowi ini menjelaskan, bahwa kinerja Pertamina terus membaik di bawah kepemimpinan Dwi dan Bambang. Hal itu terlihat dari anjloknya harga minyak dunia yang mengakibatkan banyak perusahaan migas internasional terganggu operasinya karena laporan keuangan yang menunjukkan kerugian.
“Namun, Pertamina justru mampu mempertahankan performa dan terus meningkat dua tahun terakhir. Sektor hilir atau pemasaran mampu menyumbang kinerja bagus menjaga laporan keuangan yang positif bagi Pertamina,” jelas dia.
Atas dasar itu, Ferdinand menduga, bahwa kelompok mafia tersebut melalui Wakil Menteri ESDM lah yang mengakibatkan kedua pejabat tersebut dicopot. Bahkan bisikan tersebut mendahuhui rekomendasi dari Dewan Komisaris yang diserahkan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno.
“Kabarnya bisikan Wamen kepada Presiden itu berbeda dengan rekomendasi hasil kesepakatan Dewan Komisaris, padahal Wamen ESDM juga adalah Komisaris yang turut membuat rekomendasi tersebut. Jika informasi ini benar, patut dicurigai bahwa Wamen ESDM menelikung kesepakatan bersama Dewan Komisaris demi kepentingan yang tersembunyi,” tutur dia.
Untuk itu, dia menyarankan, agar Presiden Jokowi dapat melakukan evaluasi secara matang terhadap rencana mengangkat direksi yang baru Pertamina. Presiden, lanjutnya, juga sebaiknya tidak mengangkat direksi dari luar pertamina karena patut diduga itu adalah orang yang terafiliasi dengan kelompok mafia.
“Saya harap dengan segala kebijakannya agar Presiden mendengar masukan dari Serikat Pekerja Pertamina, Konfederasi Serikat Pekerja Migas dan kelompok lain yang lebih independen demi menyelamatkan Pertamina dari kehancuran dan untuk menggagalkan rencana kembalinya para mafia,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh