KedaiPena.Com – Bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menunjukan posisi politik, memihak UU Omnibus Law yang merugikan kelas pekerja, calon pekerja, dan juga petani Indonesia.
JK menyampaikan ini pada wawancara di channel Youtube Karni Ilyas.
Peneliti Lingkar Studi Perjuangan Gede Sandra menilai, sikap ini membuat masyarakat Indonesia paham siapa sebenarnya JK.
“Sehingga dapat lebih waspada terhadap mazhab neoliberal yang dibawa JK,” kata dia di Jakarta, ditulis Selasa (10/11/2020).
Ia pun mengeritik omongan JK bahwa lama seseorang menjabat diasosiasikan dengan kesuksesan.
“Saya kok tidak yakin. Contohnya itu anak emas Pak JK sewaktu menjadi Wapres Jokowi, Darmin Nasution. Selama menjabat Menko Perekonomian mengeluarkan belasan paket ekonomi selama 5 tahun, tapi tidak ada yang berdampak signifikan. Ekonomi Indonesia tetap rapuh,” jelasnya.
Juga contoh lain, yakni Sri Mulyani yang dibanggakan JK. Selama 10 tahun menjabat, SMI sudah mewariskan utang dengan bunga ketinggian 2% dibanding negara di kawasan ASEAN.
“Apa istimewanya prestasi 10 tahun SMI? Tindakan ini merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Bila lebih rajin sedikit, aparat hukum semestinya masuk ke ranah ini,” tandas Gede.
Laporan: Muhammad Lutfi