KedaiPena.Com – Sejumlah awak media menjadi korban keberingasan oknum Bantuan Satuan Polisi Pamong Praja (Bansatpol PP) Pemprovsu, Selasa (14/3) sore.
Informasi dihimpun, personel Bansatpol PP pelaku pemukulan tersebut bernama Awaluddin. Satu orang wartawan, Benny Pasaribu dari media cetak MedanBisnis, mengalami luka memar di bagian mata sebelah kanan.
Pemukulan itu berawal dari permintaan wartawan bernama Edison Tamba dari media cetak Bumantara yang ingin keluar dari halaman gedung Pemprovsu usai menemui narasumber.
Namun, permintaan itu agaknya tak digubris oknum Satpol PP itu. Sebaliknya, Edison mendapatkan bentakan dan ucapan-ucapan kasar.
“Aku udah minta bagus-bagus supaya dia mau membuka pagar, tapi malah aku di kau-kau-kannya. Kalau memang tidak diizinkan, ya tidak apa-apa, kita bisa keluar dari pintu lain, tapi jangan ngomong kasar,” tutur Edison.
Saat itu, Edison mengaku menasehati oknum Satpol PP itu, berharap dapat merubah sikapnya dan tidak berbicara kasar. Namun, oknum Satpol PP tersebut malah balik membentak dan menantang wartawan untuk berkelahi.
Menyaksikan hal itu, sejumlah wartawan unit Pemprovsu yang biasa mangkal di Warkop samping kantor Gubsu langsung masuk dengan melompati pagar guna melerai perkelahian tersebut.
Ketika dilerai agar keributan tidak semakin panjang, oknum Bansatpol PP itu malah menantang rekan awak media yang lain yang kemudian diikuti satpol PP lainnya dan mulai melakukan pemukulan kepada wartawan.
Atas pemukulan tersebut, sejumlah wartawan unit Pemprov Sumut pun mencoba mengelak dan menghentikan perkelahian. Namun oknum satpol PP terus mengejar dan ingin memukul.
“Saya sudah berhenti dan melerai, tetapi malah saya dikejar satpol PP. Ya saya membela diri. Tetapi mereka (satpol PP) yang mengajak berkelahi,” timpal Benny.
Saat kondisi semakin memanas, puluhan ASN di lingkungan Pemrpov Sumut beserta wartawan dan sejumlah warga yang berada tidak jauh dari lokasi juga berdatangan untuk melerai. Seorang warga sempat terkena pukulan oknum satpol PP yang berusaha menghentikan perkelahian. Begitu juga oknum satpol PP yang terlibat perkelahian langsung dibawa masuk atasannya yang mengaku menyayangkan tindakan kasar bawahannya itu.
Atas kejadian tersebut, awak media berencana melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Bahkan mereka menduga ada indikasi dugaan penggunaan narkoba dijajaran personel Bansatpol PP yang digaji oleh negara itu.
“Kita keberatan tidak adanya profesionalisme petugas satpol PP. Sebab bukan kami saja yang ditantang berkelahi, tetapi wartawan senior juga dikasarinya,” pungkas Benny.
Laporan: Iam