KedaiPena.Com – Puluhan awak media se-Kota Medan menggelar aksi demonstrasi di kantor Gubernur Sumut di jalan Diponegoro, Medan, Rabu (15/3).
Aksi itu menyikapi aksi arogansi berujung pemukulan yang dilakukan oknum Bansatpol PP Pemprov Sumut terhadap awak media, kemarin Rabu (14/3).
Kordinator aksi, Iqbal Harahap mengatakan, wartawan bukan musuh untuk pemerintah. Sayangnya, wartawan selalu mendapat intimidasi dan tindak kekerasan dari oknum pemerintahan.
“Kami bukan musuh pemerintah atau siapapun. Kami hanya bertugas mencari berita. Senjata kami hanya kata-kata dan pena. Jadi jangan tantang kami berduel, kami bukan preman,” teriak Iqbal.
Iqbal menegaskan, keberadaan tenaga outsourching Bansatpol PP hanya menghabis-habiskan anggaran Pemprovsu. Sebab pada kenyataannya, saat terjadi demo di kantor Gubsu justru Polisilah yang bertugas melakukan pengamanan bukanlah Bansatpol PP.
“Keberadaan Bansatpol PP hanyalah menghabis-habiskan anggaran Pendapatan Pemprovsu. Untuk itu kami tegaskan, kami minta pelaku untuk segera dipecat dan lakukan test urine terhadap petugas Satpol PP. Karena yang kami lihat petugas Satpol PP yang berada di Kantor Gubernur ini hanya duduk-duduk dan ketawa-ketawa,” tegas Iqbal.
Sementara itu, korban pemukulan Bansatpol PP, Benny Pasaribu dalam orasinya menegaskan hal senada. Dirinya juga mensinyalir kuat, bahwa petugas Satpol PP Pemprovsu terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Oleh karenanya, ia meminta agar seluruh personel Satpol PP Pemprovsu segera diperiksa dan di test urine. Selain itu, tambahnya, pelaku bernama Awaluddin juga mengucapkan bahwa dirinya orang Aceh. Sehingga hal tersebut menimbulkan adanya kesan rasis.
“Semalam juga, saat perkelahian dilerai, Awaluddin sempat mengatakan dirinya adalah orang Aceh. Apa maksudnya berkata seperti itu jika bukan rasis. Untuk itu kami tegaskan sekali lagi, segera tindak pelaku dan copot Kasatpol PP Provsu karena tidak bisa bertindak tegas terhadap bawahannya,” ujar Benny.
Pantauan dilapangan, aksi tersebut berjalan damai. Bahkan untuk menenangkan massa aksi, Kabag Humas Setdaprovsu, Indah D Kumala mencoba menemui wartawan yang sedang aksi.
“Saya kemari mewakili Gubernur dan Wagubsu. Kami akan minta teman-teman untuk menyampaikan aspirasinya dengan baik. Kami akan terima semua aspirasi dari teman-teman wartawan,” sebut Indah.
Namun, tanggapan Indah tersebut langsung ditolak oleh massa aksi. “Kami gak mau perwakilan, kami mau pimpinan langsung yang turun menemui kami,” teriak massa aksi.
Kemudian Iqbal kembali menambahkan, bahwa keberadaan wartawan di Kantor Gubernur ini selama ini sudah cukup tenang, namun jangan coba usik wartawan karena wartawan tidak pernah mengusik siapapun.
“Selama ini kami sudah cukup diam dengan kondisi di Kantor Gubernur ini. Tapi jangan pernah sekali-kali mengusik dan mengganggu kami. Karena mulai hari ini, kami tidak akan diam lagi,” terang Iqbal.
Diberitakan, sejumlah awak media menjadi korban keberingasan oknum Bantuan Satuan Polisi Pamong Praja (Bansatpol PP) Pemprovsu, Selasa (14/3) sore.
Informasi dihimpun, personel Bansatpol PP pelaku pemukulan tersebut bernama Awaluddin. Satu orang wartawan, Benny Pasaribu dari media cetak MedanBisnis, mengalami luka memar di bagian mata sebelah kanan.
Pemukulan itu berawal dari permintaan wartawan bernama Edison Tamba dari media cetak Bumantara yang ingin keluar dari halaman gedung Pemprovsu usai menemui narasumber.
Namun, permintaan itu agaknya tak digubris oknum Satpol PP itu. Sebaliknya, Edison mendapatkan bentakan dan ucapan-ucapan kasar, termasuk saat memberikan nasehat, oknum Satpol PP itu malah mengajak wartawan berkelahi.
Saat dicoba direlai agar keributan tidak semakin panjang, oknum Bansatpol PP itu malah kembali menantang rekan awak media yang lain yang kemudian diikuti satpol PP lainnya dan mulai melakukan pemukulan kepada wartawan.
Atas pemukulan tersebut, sejumlah wartawan unit Pemprov Sumut pun mencoba mengelak dan menghentikan perkelahian. Namun oknum satpol PP terus mengejar dan ingin memukul.
“Saya sudah berhenti dan melerai, tetapi malah saya dikejar satpol PP. Ya saya membela diri. Tetapi mereka (satpol PP) yang mengajak berkelahi,” timpal Benny.
Saat kondisi semakin memanas, puluhan ASN di lingkungan Pemrpov Sumut beserta wartawan dan sejumlah warga yang berada tidak jauh dari lokasi juga berdatangan untuk melerai. Seorang warga juga ikut terkena pukulan oknum satpol PP.
Laporan: Iam