KedaiPena.Com – Sejumlah warga di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyesalkan beredarnya selebaran-selebaran tak bertanggungjawab dari orang tak dikenal (OTK), yang berisikan pernyataan menohok kepada Amin Pardomuan Napitupulu.
“Lawan politik mulai mencari celah untuk menjatuhkan Amin. Sehingga beberapa hari terakhir ini sudah beredar surat kaleng berupa selebaran yang di sebarkan ke seluruh masyarakat kabupaten Tapanuli Tengah. Selebaran tersebut berisi tentang seruan agar Amin P Napitupulu ditangkap dengan alasan merupakan mafia BBM,” ujar seorang warga Kecamatan Tukka, Simon Situmorang kepada wartawan di Pandan, Kamis (11/8).
Menurut Simon, selebaran itu adalah kampanye hitam kepada Amin yang kini diketahui telah resmi direkomendasi PDI Perjuangan untuk maju di Pilkada Tapteng 2017. “Nah ini merupakan salah satu bentuk Black Campaign atau kampanye hitam yang bertujuan untuk menjatuhkan popularitas Amin Napitupulu,†katanya.
Simon menambahkan, selebaran tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. Karena menurutnya permasalahan hukum itu adalah urusan para penegak hukum.
“Kalau masalah hukum biarkan penegak hukum dan polisi yang menegakkan itu. Kita jangan ikut ikutan mem-vonis orang yang belum tentu bersalah. Hal ini tentunya akan sangat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Untuk itu saya harapkan agar masyarakat jangan terprovokasi dan terpengaruh terhadap isu-isu yang tidak jelas dan tidak bertanggungjawab,” himbaunya.
Pernyataan senada diungkapkan warga desa Mela, Ampera Panjaitan. Ia menyayangkan mulai munculnya sikap yang tidak sportif dan saling menjatuhkan. Ampera mengaku khawatir, sikap tak sportif itu akan menyebabkan keributan dan kekacauan dalam pelaksanaan pilkada Tapteng 2017.
“Kami berharap agar para bakal calon bupati tidak bertingkah seperti anak anak. Namun bertarunglah secara profesional dan sportif rebut hati rakyat dan tunjukkan kelebihan masing masing,” katanya.
Ampera menambahkan, beredarnya selebaran tersebut membuktikan lalainya pihak Panwaslih Tapteng. Dimana seharusnya Panwaslih lebih jeli dan lebih waspada terhadap berbagai potensi yang dapat menciderai kondusifitas menjelang Pilkada.
“Panwas-kan ada divisi pencegahan. Mengapa tidak difungsikan. Ini adalah salah satu kampanye hitam yang harus diawasi ketat. Apa kerja para panwas itu kalau hal ini saja bisa terjadi,” kesalnya.
Sementara itu, Carles Pardede, yang dikenal sebagai tim Amin Pardomuan Napitupulu, menjelaskan bahwa isi dari selebaran itu tidaklah benar. Menurut ia, masalah tersebut sampai saat ini tidak pernah diproses dan tidak berlanjut.
“Saat elektabilitas Amin semakin tinggi, maka semakin besar gangguan dan berbagai cara merusak elektabilitas. Salah satu black campaign yang dilakukan untuk merusak elektabilitas dan popularitas Amin Pardomuan Napitupulu. Ini sengaja diciptakan oleh lawan politik karena hiruk pikuk selama ini membuat para lawan politik menjadi galau,” kata Carles.
Anggota FKPPI, Carles Siregar dan Andi Thamrin kompak menimpali, selebaran itu telah mencoreng kenyamanan masyarakat menjelang semakin memanasnya perhelatan pilkada di daerah itu. untuk itu, pihaknya meminta agar kejadian serupa jangan terulang.  “Kita siap mengawal pelaksanaan pilkada agar tidak terjadi keributan,†kata Siregar.
(Har/ Dom)