KedaPena.Com – Kedutaan Besar RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga dan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung sepakat memberikan bantuan pengembangan SDM dan peningkatkan kapasitas bagi warga Samoa dan Kerajaan Tonga di bidang pariwisata.
Hal itu diresmikan setelah Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Tonga, Tantowi Yahya beserta Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, Anang Sutono CHE melakukan pertemuan di Wellington, belum lama ini.
Kesepakatan tersebut juga dituangkan dalam Pernyataan Kehendak (Letter of Intent) yang ditandatangani oleh Dubes Tantowi Yahya dan Ketua STP NHI Bandung, Dr. Anang Sutono.
Dubes Tantowi dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kesepakatan merupakan upaya bersama dalam merekatkan hubungan Indonesia dengan kedua negara di Pasifik Selatan, Samoa dan Kerajaan Tonga.
Tantowi juga menuturkan pemberian bantuan di bidang pendidikan dan peningkatkan kapasitas bagi warga kedua negara ini juga merupakan bagian dari people to people diplomacy dan pacific engagement.
“STP NHI Bandung akan menyediakan program beasiswa pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa, pegawai/pejabat pemerintah dan pelaku usaha dari kedua negara di bidang pariwisata,” ujar Tantowi dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, Senin (1/1/2018).
Kemudian, Tantowi juga menjelaskan, bahwa program beasiswa dapat diberikan dalam berbagai jenjang pendidikan formal dari tingkat D-III, D-IV, S-1 sampai dengan S-2 dengan pengantar bahasa Inggris.
Selain melalui berbagai jenjang pendidikan formal, kata Tantowi, bantuan peningkatan kapasitas di bidang pariwisata juga akan diberikan dalam bentuk pelatihan “short courseâ€.
Dalam audiensinya ke PM Samoa, Tuilaepa Lupesoliai Neioti Aiono Sailele Malielagaoi di Apia dan Raja Tonga, Tupou VI di Nakualofa beberapa waktu lalu, Tantowi menyampaikan akan adanya bantuan teknis dan peningkatan kapasitas SDM di bidang pariwisata dari Indonesia kepada kedua negara.
“Tawaran ini disambut dengan suka cita oleh kedua kepala negara mengingat pariwisata adalah indutsri utama mereka,” ujar bekas Anggota DPR RI ini.
Laporan: Muhammad Hafidh