KedaiPena.Com – Rencana Amerika Serikat untuk tetap melakukan pemindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem (Al-Quds) akan meningkatkan eskalasi konflik antara Israel dan Palestina. Bahkan, kengototan Amerika Serikat ini bila dipertahankan akan memicu kemarahan mayoritas warga dunia.
Hal itu dikatakan anggota DPR RI Ledia Hanifa Amaliah. Ia mengingatkan, mayoritas negara-negara dunia (128 negara atau 75% anggota PBB) dalam sidang darurat Majelis Umum PBB akhir Desember 2017 lalu telah menolak rencana Amerika Serikat tersebut.
Demonstrasi menentang rencana tersebut berlangsung di berbagai negara. Penolakan demi penolakan pun muncul. Sayang pemerintah Amerika Serikat nampaknya masih mengabaikan penolakan mayoritas warga dunia ini.
“Mereka tetap merencanakan melakukan pemindahan kedubesnya pada sekitar akhir pekan ini. Karena itulah kami sekali lagi mengajukan surat penolakan terhadap rencana pemindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem (Al-Quds) kepada Pemerintah Amerika Serikat melalui perwakilannya di Kedutaan Besar AS di Jakarta, kemarin,” jelas Ledia dalam keterangan yang diterima redaksi, ditulis Kamis (10/5/2018).
Lebih lanjut Ledia menjelaskan tanpa memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem saja Israel sudah melanggar banyak resolusi PBB, mengorbankan banyak penduduk serta merusak situs kultural historis yang sudah ditetapkan UNESCO. Keputusan pemindahan kedubes AS ke Yerusalem akan menjadi sebuah pengakuan resmi akan kependudukan Israel atas negara Palestina dan akan disertai dengan migrasi penduduk Israel ke Yerusalem.
Ia menilai keputusan ini adalah sebentuk arogansi dari Presiden Trump dan berpotensi mendorong provokasi pada beberapa hal: Pertama, penduduk Palestina yang berada di Yerusalem akan teralienasi.
Kedua, menjadi penguat bagi rencana zionis Israel meruntuhkan Masjidil Al-Aqsa. Ketiga, langkah ini akan membuka gelombang arus migrasi Yahudi global ke wilayah Palestina dan berpotensi meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Apalagi jika disertai dengan berbagai pembangunan.
“Karena itu kami meminta kepada Presiden Trump untuk membatalkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem (Al-Quds) ini dan menghormati keputusan pemungutan suara pada sidang darurat Majelis Umum PBB akhir Desember 2017 lalu,” jelas anggota FPKS yang juga adalah Ketua Bidang Humas DPP PKS.
Laporan: Muhammad Hafidh