KedaiPena.Com – Warga di Kota Padang masih mewaspadai terjadinya gempa susulan, paska gempa yang terjadi, Kamis (2/6) pagi dini hari.
“Iya, masih waspada tentunya, siapa tau ada gempa susulan,” kata penduduk Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Yahya dihubungi KedaiPena.Com melalui selulernya, Kamis (2/6) malam.
Begitupun, Yahya mengaku, paskagempa yang terasa kuat itu, saat ini tidak lagi terjadi kepanikan. Warga telah beraktifitas dan mulai beristirahat secara normal. “Sekarang sih, di kompleks kita ini sudah kembali biasa,” katanya.
Yahya mengaku, saat gempa terjadi penduduk di Kota Padang, khususnya di kelurahan dimana ia tinggal panik dan ketakutan. Warga berhamburan keluar rumah saat gempa mengguncang. “Keluar rumah lah semua, panik,” kata Yahya.
Begitupun, khusus di kompleks perumahan ia tinggal, Yahya menyebutkan tidak terjadi kerusakan pada bangunan-bangunan rumah yang ada. “Yang rusak itu berada di wilayah pesisir, dekat pantai,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 6,5 skala richter yang terjadi pukul 05.56 Wib itu menyebabkan kerusakan di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.
“Sebanyak 3 orang luka berat, 13 orang luka ringan dan 56 rumah rusak,†kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Di Kabupaten Pesisir Selatan, terdapat 14 korban luka dan 11 rumah rusak yang terjadi di Kecamatan Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Haji Tengah. Di Kota Padang terdapat 2 orang luka berat akibat tertimpa bangunan.
“Korban luka berat dirawat si RSUD Painan sedangkan luka ringan di rawat di puskesmas,†sambungnya.
Di Kabupaten Mukomuko pendataan baru dapat dilakukan di 2 desa. Di Desa Lubuk Pinang dan Desa Pasar Panjang Kecamatan Lubuk Pinang terdapat 3 rumah roboh atau rusak berat, 3 rumah rusak sedang, dan 9 rumah rusak ringan.
Sedangkan di Desa Talang Sakti Kecamatan V Koto terspat 10 rumah rusak berat, 7 rumah rusak ringan, dan 13 rumah rusak ringan. Di Desa Kota Praja Kecamatan Manjunto terdapat satu unit RSUD rusak sedang.
Pendataan masih dilakukan. Luasnya wilayah dan kondisi hujan deras menyebabkan pendataan belum dapat dilakukan dengan cepat. Kondisi listrik mati juga menimbulkan masalah dalam pelaporan dampak gempa di Mukomuko.
“Posko BNPB terus melakukan koordinasi dengan Pusdalops BPBD dalam pendataan. Kondisi masyarakat normal. Aktivitas berjalan seperti biasa,†tandas dia.
(Dom)