KedaiPena.Com – Sebanyak 180 kepala keluarga (KK) yang berada di Kampung Pemulung, Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan mengaku belum mendapatkan bantuan Pemerintah Kota. Hal tersebut diungkapkan oleh Pembina Bina Kampung Pemulung di daerah tersebut Daryati (35).
Ia menyatakan sejak pandemi Covid-19,
bantuan sendiri justru datang dari orang-orang yang memang tergerak dalam hal kemanusiaan bukan pemeritah.
“Bantuan justru datang dari orang-orang yang tergerak, dalam hal kemanusiaan. Bantuan pemerintah sih apa yah, engga ada. Kalau bantuan dari tempat lain itu kan pribadi yah. Kebanyakan itu,” paparnya kepada KedaiPena.Com, Rabu, (18/8/2021).
Daryati pun mengatakan, jika yang ber-KTP Tangsel ditempatnya itu ada sekitar 30 Kartu Keluarga. Mereka sendiri tersebar di Kelurahan Jurang Mangu Barat dan Jurang Mangu Timur.
“Campur yah. Karena Kampung Pemulung itu ada di dua kelurahan, batasnya kali kecil itu aja,” tegas dia.
Ia pun mengaku, jika aparatur dari pemerintah kota Tangsel yang datang hanya untuk berbincang-bincang atau ngobrol.
“Kalau aparatur dari kelurahan cuma mampir-mampir aja kesini, ngobrol. Waktu itu sempat dari kepolisian, saya lupa kapan. Itu lumayan bantuannya. Kita dikasih 180 paket sembako. Ya isinya lumayan sih, sembako beras 5 kg, mie, minyak, gula,” tambahnya.
Ditempat yang sama, salah seorang pemulung yang ber-KTP Tangsel Sri Mulyani (31) mengaku, sempat dimintai data diri oleh RT setempat.
Data tersebut akan digunakan sebagai usulan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos).
“Waktu itu pernah RT minta Kartu Keluarga dan KTP saya. Katanya mau dikirim (untuk pendataan BST). Kalau bantuan dari Kemensos, engga pernah denger sih, cuma disuruh ngumpulin KK sama KTP doang. Belum dapat undangan sampe sekarang,” ujarnya.
“Kalau harapan, ya pengennya dikasih sembako lah atau duit deh jangan sembako mulu. Karena suami saya kerjanya serabutan, anak dua. Ya, mudah-mudahan beneran ada bantuan dari pemerintah,” tutupnya.
Laporan: Sulistyawan