KedaiPena.Com – Untuk warga Jakarta dan sekitarnya, jika ingin ‘refreshing’, mungkin tempat wisata yang satu ini bisa menjadi pilihan. Namanya Gunung Munara.
‎
Lokasinya tidak terlalu jauh dari Jakarta, terletak di Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
‎
Konon, di lokasi ini, bagus untuk melihat ‘sunrise’. Dan jika ingin melihat itu, disarankan untuk datang lebih awal, atau bisa nge-‘camp’ di lokasi menggunakan tenda.
Untuk menuju gunung ini, kita bisa memulai perjalanan dari Parung menuju Rumpin. Ketika KedaiPena.Com melakukan perjalanan ini, kondisi jalan sedang dicor, jadi kurang nyaman kalau sudah siang, sebab debu bertebaran.
‎
Setelah kurang lebih 20 menit perjalanan santai, melewati 1 perempatan dan 2 pertigaan, di sebelah kiri jalan kita akan melihat papan informasi “Situs Gunung Munara”.
‎‎
Dan setelah memasuki ‘plang’ tersebut, kita akan menjumpai tempat parkir untuk kendaraan sekaligus pintu masuk wisata alam Situs Gunung Munara‎
Biaya parkir untuk motor Rp5.000,- untuk siang, dan Rp10.000,- untuk malam.‎ Selain itu, pengunjung juga dibebankan biaya tiket masuk Rp. 5.000,- per orang‎
Setelah registrasi, pengunjung bisa langsung melakukan pendakian. Dan waktu tempu dalam perjalanan, sekitar 45 menit. Itu dengan catatan jalan santai, untuk mencapai puncak Gunung Munara.
Sekitar 10 menit perjalanan, kita akan melihat batu besar. Orang sekitar menyebutnya dengan Batu Gajah, karena bentuknya yang menyerupai kepala gajah lengkap dengan belalainya yang melingkar.‎
Dan pendakian kita lanjutkan kembali, untuk mencapai pos 1. Karena ketinggian gunung tidak tinggi, jadi hanya satu pos saja yang bisa kita jumpai.Â
Di sini pengunjung kembali diwajibkan kembali membayar uang kebersihan, sebesar Rp. 5.000,-
‎
Dari pos 1 ini kita sudah bisa melihat pemandangan yang cukup indah, dengan tambahan ornamen tiang bendera merah-putih.‎
Dan lebih ke atas lagi, kita akan mencapai Gadogan Kuda, petilasan Sultan Maulana Hassanudin atau Syekh Syarief Hidayatullah. Di lokasi ini terkadang dipergunakan oleh beberapa pengunjung untuk bertapa.‎
Beberapa menit dari goa Gadogan Kuda, akhirnya kita sampai di lokasi Batu Belah. Namun untuk mencapai lokasi batu belah yang berada dipuncak, kita harus sedikit melakukan ‘climbing’ bebas tanpa bantuan tali.Â
Saya sarankan untuk berhati-hati ketika melakukan panjat tebing di sini, karena ketika saya naik tidak ada tali atau alat pengaman lainnya. Namun perjuangan memanjat kali ini terbayar dengan pemandangan yang sangat indah.‎‎
Di lokasi ini, sudah ada beberapa warung yang berdiri. Jadi untuk para pendaki bisa beristirahat sebentar di warung-warung sekitar Batu Belah ini sambil mengisi energi kembali.‎
Selesai dari puncak Batu Belah, kita bisa mengunjungi petilasan Soekarno dan melihat Tapak Kaki Kabayan yang jaraknya tidak terlalu jauh. Konon katanya ditempat ini pernah dijadikan tempat bertapa oleh Presiden RI pertama kita.‎
Perjalanan bisa kita lanjutkan kembali untuk menuju Batu Bintang. Perjalanan sekitar 20 menit dengan berjalan santai. Dan di puncak Batu Bintang ini juga sudah berdiri 1 warung yang bisa kita jadikan tempat beristirahat.‎
Pemandangan dari puncak Batu Bintang ini pun jauh lebih indah dari pos 1 dan puncak Batu Belah, pokoknya semua usaha kita dalam perjalanan kali ini benar-benar terbayar dengan pemandangan alam yang sangat indah.Â
Selain Batu Bintang terdapat batu Adzan dan juga batu Al Qur’an di puncak Gunung Munara.‎
Selepas berfoto-foto dan menikmati keindahan alam di puncak Batu Bintang ini, kami pun bertolak untuk turun gunung yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 30 menit saja.‎
Jadi untuk para ‘traveller’ yang ingin mengunjungi Situs Gunung Munara ini, jangan pusing dengan perbekalan ataupun akses menuju ke lokasi, karena semuanya sudah tersedia dan mudah terjangkau.‎
Laporan: Wilda Finanda‎
‎