KedaiPena.Com – Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu destinasi wisata yang saat ini masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Dipilihnya Bromo Tengger Semeru sebagai KSPN tentu dilandaskan atas keindahan alam serta kekayaan budaya dan tradisi adat yang sangat melimpah.
Kekayaan budaya serta tradisi tersebut meliputi semua aspek, dari makanan hingga tingkah laku warga yang berada di Bromo Tengger Semeru.
KedaiPena.Com pun mencermati satu ciri khas unik warga desa Ranu Pani yang merupakan desa terakhir sebelum melakukan pendakian ke Gunung Semeru.
Salah satu ciri khas unik tersebut ialah, kebiasaan warga Ranu Pani yang gemar mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.
Padahal, Desa Ranupani sendiri yang berada di Kawasan Gunung Semeru memang memiliki struktur tanah yang dipenuhi pasir, sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Akan tetapi, salah satu warga desa Ranu Pani, Mistono (45) mengatakan berbeda. Menurutnya, selain kondisi jalan yang berdebu, kebiasaan warga desa Ranu Pani dikarenakan adanya sejarah kemenangan warga desa dalam lomba balapan motor.
“Jadi waktu tahun 2012 warga desa ini yang bernama Wuliyono yang memenangkan lomba balapan sepeda gesrek motor (motor cross). Dia juara 2 di Malang,” beber dia kepada KedaiPena.Com, beberapa waktu lalu.
Dia pun melanjutkan, dengan kemenangan Wuliyono tersebut masyarakat desa Ranu Pani termotivasi. Sehingga mereka membawa motornya seperti itu.
“Anak-anak muda langsung semangat, makanya sekarang pada membawa motor seperti itu,” aku pria yang bekerja sebagai tukang ojek ini.
Laporan: Muhammad Hafidh