KedaiPena.com – Perkembangan teknologi digital harusnya dapat disambut oleh para generasi muda ada dengan baik. Dan tak hanya itu, seharusnya generasi muda mampu mengambil bagian dalam proses transformasi tersebut. Bukan hanya sebagai penonton belaka.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengajak mahasiswa untuk ikut berperan dalam pengembangan ekonomi digital nasional melalui inovasi dan kolaborasi antar negara, termasuk di kawasan ASEAN. Terlebih, saat ini, pertumbuhan ekonomi digital nasional dinilai sangat pesat.
“Generasi muda ASEAN adalah bagian penting dari transformasi digital. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, sejatinya menjadi pendorong percepatan transformasi digital di kawasan ASEAN,” kata Jerry di Universitas Jambi, ditulis Minggu (18/12/2022).
Ia menyatakan generasi muda ASEAN harus berani mengambil peran dalam memimpin perubahan demi kemajuan ekonomi ASEAN, khususnya dalam percepatan transformasi digital.
“Negara Anggota ASEAN harus mengadopsi kemajuan teknologi dan dunia digital yang pesat, agar tidak ketinggalan dengan yang lain,” ujarnya.
Ia memaparkan, ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai Rp980 triliun, yakni 5,7 persen dari produk domestik bruto. Pada 2030, PDB Indonesia diproyeksikan mencapai Rp24 ribu triliun, sementara ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menyumbang 18 persen dari PDB atau sekitar Rp4.531 triliun.
Selain itu, pada 2030, outlook ekonomi digital Asia Tenggara akan menunjukan perkembangan yang signifikan. Gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan meningkat lima kali lipat dan akan menjadi dua kali lipat nilai GMV di Asia Tenggara.
Sedangkan, sebagai implementasi transformasi digital di bidang perdagangan dalam negeri, Kementerian Perdagangan telah menargetkan digitalisasi 1.000 pasar rakyat dan satu juta UMKM di seluruh Indonesia.
Jerry mengungkapkan, saat ini, sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital, dan 51 pasar rakyat telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.
“Untuk UMKM dan pedagang tradisional, 326 tradisional pasar di 42 kecamatan dengan 106.702 pedagang lokal telah menerapkan e-retribusi dan 9,7 juta pedagang UMKM telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS. Jumlah ini akan terus meningkat seiring berkembangnya program,” ujarnya lagi.
Wamendag menambahkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga berdampak pada perdagangan aset digital. Nilai transaksi aset kripto pada 2021 tercatat sebesar Rp859,4 triliun atau tumbuh lebih dari 1.200 persen pada 2020. Sedangkan, total nilai transaksi pada Januari hingga Agustus 2022 tercatat sebesar Rp249,3 triliun.
Di sisi lain, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar di Indonesia sampai dengan Agustus 2022 tercatat sebesar 16,1 juta pelanggan dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 725 ribu pelanggan per bulan.
Dengan seluruh perkembangan tersebut, ia mendorong generasi muda untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada untuk turut berpartisipasi memajukan sektor ekonomi digital nasional. Kementerian Perdagangan akan terus mendorong serta mendukung terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang solid.
“Kami berharap, para generasi muda memanfaatkan sebaik mungkin setiap peluang yang ada dengan cerdas dan kreatif. Sehingga, akan memberikan kontribusi nyata dan menjadikan Indonesia sebagai pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa