KedaiPena.com – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tak akan sanggup mendanani seluruh program-program untuk menangani perubahan iklim.
“APBN tidak akan bisa kerja sendirian, tidak akan cukup APBN bekerja sendiri, dia harus digabung,” kata Suahasil dalam acara peluncuran Program Catalytic Funding for Indonesia Impact Fund Investee in Leveraging Impact dan Incentivizing Mitigation Plans and Outcomes, di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Ia mengatakan butuh kerja sama antara pemerintah, pengusaha, masyarakat dan bahkan dunia internasional untuk mewujudkan program pencegahan perubahan iklim ini.
“Pemerintah sebenarnya telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah perubahan iklim ini, dengan sejumlah target yang dibuat terkait program perubahan iklim global, seperti Nationally Determine Contribution (NDC) yang ditargetkan tercapai pada 2030, Sustainable Development Goals (SDG) yang juga ditargetkan tercapai pada 2030. Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan pemerintah juga sudah memberikan dukungan anggaran melalui kementerian-kementerian untuk terlaksananya program-program penanganan perubahan iklim, yang terus dipantau dan dievaluasi.
“Sekarang secara rutin anggaran itu kita keluarkan dalam suatu laporan yang disebut budget tagging on climate change,” ungkapnya lagi.
Akan tetapi, lanjutnya, dana yang telah digelontorkan dari anggaran pemerintah itu tentu saja tidak cukup untuk menangani perubahan iklim.
“Artinya kita kerja sama, kita combine uang APBN yang merupakan uang rakyat, kita kombinasikan dengan dunia usaha, kombinasikan dengan sektor keuangan, kita kombinasikan dengan dukungan internasional,” kata Suahasil.
Suahasil menegaskan kerja sama antara pemerintah dengan dunia usaha, bahkan dunia internasional amat diperlukan. Sebab, masalah iklim adalah masalah seluruh umat manusia di berbagai belahan bumi.
“Perubahan iklim ini permasalahan kita bersama-sama, ini menjadi satu pola pikir besar mengapa kita kemudian selain melakukan penandaan atas anggaran untuk perubahan iklim, kita juga berupaya mengkoneksikan terus untuk melibatkan dunia usaha,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa