KedaiPena.com – Selain dinyatakan dapat mencatatkan valuasi hingga 100 miliar Dollar Amerika, IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) dinyatakan dapat menjadi pembuka jalan bagi pengembangan energi baru terbarukan Indonesia.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury menyatakan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan kapasitas terpasang sekitar 672 MW merupakan salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar.
“IPO PGE diharapkan dapat menjadi unlocked value dari pengembangan energi baru terbarukan (EBT), mengingat hanya 10 persen dari potensi cadangan 24 GW yang baru dikembangkan,” kata Pahala saat RDP Komisi VI DPR RI, Rabu (7/12/2022).
Ia menyatakan PGE diharapkan mampu mencapai target nilai valuasi 100 miliar Dollar Amerika di tahun 2024.
“IPO tersebut akan digunakan untuk merealisasikan rencana pertumbuhan kapasitas terpasang dalam lima tahun mendatang. Kita harapkan PGE dapat melakukan peningkatan kapasitas terpasang sampai dengan 600 MW,” ujarnya.
Ia juga menyatakan pengembangan kapasitas 600 MW tersebut beberapa sudah memiliki kontrak Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual beli listrik dengan PT PLN (Persero), sehingga sudah memiliki reserve yang jelas.
Untuk penambahan kapasitas, lanjutnya, dilakukan dengan melakukan optimalisasi beberapa wilayah kerja (WK) PGE yang sudah beroperasi, pengembangan Lumut Balai unit 2, Hululais unit 1 dan 2, dan mengoptimalkan teknologi co-generation binary untuk kapasitas tambahan dari brine low pressure dan bottoming unit.
“Serta melakukan upaya kerja sama dengan BUMN lain, untuk mengembangkan panas bumi lebih lanjut. Kami harap dari pengembangan WK juga bisa optimalkan WK milik PLN dan Geo Dipa untuk pengembangan panas bumi tambahan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa