KedaiPena.Com – Pemerintah Kota Serang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah menggelar apel dan rapat
koordinasi lintas sektoral dan untuk menghadapi kontijensi dan bencana alam pada akhir tahun 2020 sampai awal tahun 2021.
Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan bahwa hal ini dilakukan karena menurut penelitian BMKG, curah hujan yang tinggi dan juga gelombang yang tinggi akan melanda.
“Hal ini bisa mengakibatkan bencana alam,” ucap Syafrudin kepada wartawan di kantor Wali kota Serang, Senin (26/10/2020).
Selanjutnya, Ia juga menyampaikan bahwa dalam rapat koordinasi tersebut melakukan evaluasi terkait bencana alam pada tahun-tahun sebelumnya untuk dapat dijadikan pembelajaran.
“Setelah kita apelkan kemudian kesiapan petugas sudah siap langsung ke rapat koordinasi dan melakukan evaluasi tahun-tahun kemarin yang terjadi banjir dan sebagainya untuk menjadi pelajaran. Dan kita akan melakukan tahun ini apabila terjadi bencana,” tambahnya.
Selain itu, Syafrudin juga menuturkan bahwa intinya dalam rapat koordinasi tersebut pemerintah Kota Serang bersama Forkopimda dan Ketua Dewan harus siap jika terjadi kontijensi dan bencana.
“Arahannya yang saya sampai kan ada enam poin. Yang pertama kerja kita ini adalah berlandaskan tugas pengabdian jadi tidak ada hal-hal lain. Kemudian fisik mental harus kita siapkan dan petakan potensi kerawanan. Jadi yang rawan sudah kita petakan kemudian perkokoh kerjasama semua pihak serta arahan dan petunjuk pimpinan dan pengawasan,” tuturnya.
Menurutnya, bencana dapat membuat masyarakat akan panik, maka pemerintah Kota Serang bersama semua pihak terkait harus melakukan kesiapan yang baik.
“Bagaimanapun juga kalau terjadi bencana yang ada masyarakat ini panik, jadi kalau kita tidak siap siaga kemudian kesiapan kita kurang malah kita sendiri akan panik juga. Oleh karena itu hari ini kita juga sesuai dengan arahan pemerintah pusat ini harus siap menghadapi bencana apabila terjadi,” katanya
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Serang telah melakukan pemetaan daerah-daerah yang rawan bencana seperti Kecamatan Kasemen dan Taktakan.
“Pemetaannya sudah tergambar, kalau yang rawan bencana itu ada dua yaitu Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Taktakan itu longsor, kemudian yang lainnya itu banjir seperti Kecamatan Serang, Cipocok dan kecamatan lainnya,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi