KedaiPena.Com – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan demo di depan Kantor PT Vale Indonesia di Jalan Somba Opu, Kota Makassar, Kamis (25/7/2024).
Para pengunjuk rasa tersebut menuntut Vale untuk menghentikan eksplorasi tambang nikel di Blok Tanamalia, yang sangat berdampak bagi hutan hujan dan ruang hidup masyarakat di Loeha Raya.
Kepala Departemen Eksternal Walhi Sulsel Rahmat Kottir mengatakan, Tanamalia merupakan suatu lanskap alam yang di dalamnya terdapat kawasan hutan, perkebunan merica dan danau.
Baca Juga: Official Music Video Hijaukan Bumi Birukan Langit
“Tanamalia, bukan hanya sekedar bentang alam, tetapi juga merupakan wilayah kelola ribuan petani merica,” ujar dia dilansir Sabtu (27/7/2024).
Rahmat juga tegaskan, Vale harus segera menghentikan eksplorasi di Pegunungan Lumereo-Lengkona Kabupaten Luwu Timur, khususnya kawasan Tanamalia.
“Eksplorasi di Tanamalia mengancam penghidupan ribuan masyarakat yang terdiri dari petani, perempuan, dan buruh tani,” sambungnya.
Penjelasan dia, tambang nikel di Blok Tanamalia mengancam eksistensi hutan hujan dan biodiversitas yang ada di pegunungan Lumereo-Lengkona Blok Tanamalia.
Rahmat pun mengungkapkan bahwa masyarakat Loeha Raya kerap menghadapi intimidasi dari para oknum kepolisian, padahal mereka hanya memperjuangkan lahan perkebunannya.
Baca Juga: Official Music Video Solusi Tanpa Polusi
Kata dia lagi, kini, warga menghadapi intimidasi dari oknum aparat kepolisian dan perusahaan.
“Mereka mendatangi rumah-rumah warga yang tengah berjuang melindungi perkebunan mericanya,” tandasnya.
Laporan: Ricki Sismawan