KedaiPena.Com – Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Jawa Barat mendesak adanya audit lingkungan secara keseluruhan terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Walhi Jabar, Meiki Paendong, saat menanggapi sejumlah permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung salah satunya ialah persoalan banjir yang tak kunjung selesai.
“Kami awalnya menolak proyek KCIC karena kecil manfaatnya dan hanya mengorbankan lingkungan dan masyarakat. Namun karena tetap dilanjutkan, kami mendesak adanya audit lingkungan secara keseluruhan terhadap proyek itu dan pihak KCIC jangan menghindar jika ada warga yang mengadu,” kata Meiki, sapaannya, kepada KedaiPena.Com, Sabtu, (9/5/2020).
Selain itu, kata Meiki, Walhi Jawa Barat juga meminta agar pemerintah dapat membela rakyat bukan investor dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, rakyat dan lingkungan telah dikorbankan atas nama pembangunan.
“Dokumen Amdal KCIC lemah karena dibuat terburu-buru. Sehingga banyak aspek lingkungan dan sosial tidak teranalisa. Izin lingkungan proyek KCIC melanggar PPLH 32/2009. Karena izin diterbitkan saat proyek tidak sesuai dengan RTRW kabupaten dan kota,” tutur Meiki
Meiki menjabarkan, di tataran implementasi pengerjaannya Kereta Cepat Jakarta-Bandung pun tidak sesuai Amdal. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya banjir, pencemaran sungai, ledakan pipa pertamina.
“Peledakan terowongan berdampak rumah retak, dan konflik kompensasi lahan, dan lain-lain,” papar Meiki.
Meiki melanjutkan, selama ini pemerintah pusat belum pernah mengeluarkan langkah strategis terkait masalah yang ditimbulkan oleh proyek tersebut.
Sebagai contoh , lanjut Meiki, tindakan dari Kementerian PUPR yang hanya menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung lantaran banjir di jalan tol.
“Sementara beberapa kali kami sampaikan di media bahwa permasalahan KCIC tidak hanya banjir di jalan tol. Tapi di banyak titik sepanjang trase ada masalah,” tegas Meiki
Diketahui, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kembali menjadi sorotan setelah diduga menyebabkan titik banjir baru di sejumlah wilayah. Hal tersebut disampaikan oleh Legislator asal Dapil Jawa Barat, Ahmad Najib Qodratullah
Najib mengaku banyak mendapatkan laporan sejak dibangun jalur kereta cepat di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung oleh Perusahaan Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) maka banjir tak terelakkan.
“Banjir di sepanjang lintasan (ruas jalan) ada kah salah urus atau dalam perencanaan? Yang jelas rakyat tetap jadi korban,” ungkap Najib kepada wartawan, Rabu, (6/5/2020).
Laporan: Muhammad Lutfi