KedaiPena.com – Kinerja industri pengolahan atau manufaktur pada kuartal IV-2024 mengalami peningkatan, bila dibandingkan pada kuartal sebelumnya. Hal ini terlihat dari dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 51,58 persen atau lebih tinggi dari 51,54 persen di kuartal III-2024. Tapi, kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada periode laporan masih berada pada zona ekspansi atau di atas indeks 50 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen berada pada fase ekspansi yaitu Volume Persediaan Barang Jadi, Volume Total Pesanan, Volume Produksi, dan Penerimaan Barang Pesanan Input.
Berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar Sub-LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada Industri Furnitur, diikuti Industri Mesin dan Perlengkapan, serta Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki.
“Perkembangan tersebut sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang mengindikasikan kinerja kegiatan LU Industri Pengolahan tetap tumbuh dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,93 persen,” kata Ramdan dalam keterangan resminya, Jumat (17/1/2025).
Pada kuartal-I 2025, kinerja LU Industri Pengolahan diproyeksi meningkat dan berada pada fase ekspansi yang tecermin dari PMI-BI sebesar 51,97 persen.
Berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen diproyeksi berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Persediaan Barang Jadi, Volume Total Pesanan, Volume Produksi, dan Permintaan Barang Pesanan Input, sementara komponen Jumlah Tenaga Kerja diperkirakan membaik meski masih berada pada fase kontraksi.
Mayoritas Sub-LU juga diproyeksi berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Mesin dan Perlengkapan, diikuti Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman serta Industri Furnitur.
Laporan: Ranny Supusepa