KedaiPena.com – Perubahan sistem pemilu dari proposional terbuka ke proposional tertutup, ditenggarai mampu membuka peluang masuknya paham ekstrem ke Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, yang mendasarkan analisanya pada mekanisme sistem proporsional tertutup, dimana pemilih hanya mencoblos partai politik, tidak ada kolom caleg dan caleg ditentukan oleh parpol.
“Masyarakat tidak bisa lagi memfilter orang-orang yang radikal. Mereka masuk ke Parlemen, kita tidak tahu dari partai mana, kelompok mana. Kekhawatiran orang tentang bangkitnya Komunis Gaya Baru dan segala macam, itu semua bisa saja,” kata Ali, ditulis Rabu (22/2/2023).
Ia menegaskan, kondisi seperti ini sangat meresahkan masyarakat dan sekaligus menjadikan kekuasaan sebagai penentu siapa yang menentukan siapa yang menjadi anggota DPR ada di partai politik.
“Nah ketika dia seperti itu, maka masyarakat tidak bisa lagi menentukan pilihannya sendiri, masyarakat tidak bisa lagi memilih orang yang mereka kehendaki. Anggota DPR hanyalah menyangkut selera dari partai politik,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa