KedaiPena.Com – Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani menegaskan Pemerintah dan BUMN harus memberi kesempatan kepada para santri profesional untuk menjadi developer properti.
Menurutnya, para santri saat ini tumbuh menjadi para profesional dan memiliki kemampuan enterpreneur yang bisa diandalkan di berbagai sektor terutama properti.
Demikian penegasan Wakil Ketua MPR Arsul Sani saat membuka kegiatan yang diselenggarakan NU Circle dan BTN bertajuk BTN Santri Developer Kebangsaan” di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur, beberap waktu lalu.
Kegiatan dilaksanakan dengn protokol kesehatan yang ketat termasuk wajib lolos tes Genose.
“Kebangkitan dan kemandirian masyarakat nahdliyin sangat membutuhkan bakti para profesional santri. Ini sebuah keniscayaan. Untuk itu saya sangat mengapresiasi peran penting NUC dan BTN dalam melakukan transformasi kebangkitan para santri dan kaum nahdliyin ini,” tegasnya, Minggu, (6/6/2021).
Sementara itu, Dirut BTN Haru Koesmahargyo menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh bagi para pengembang profesional alumni Sandev Kebangsaan ini dalam membangun perumahan.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung berbagai inisiatif, terutama NUC, yang dengan segala inisiatifnya membangun skill dan kompetensi para santri di bidang perumahan. Ini terobosan baru yang sangat penting bagi pertumbuhan perumahan di Indonesia. Kami dari BTN akan memfasilitasi kebutuhan pendanaan bagi perumahan warga nahdliyin,”ujarnya.
Ketum NU Circle Dr. Gatot Prio Utomo menyatakan Sandev Kebangsaan diikuti 85 peserta dari berbagai latar belakang agama, Islam,Kristen, Katholik,Hindu, Budha. Dari Islam juga terdiri atas berbagai kelompok organisasi. Kegiatan Sandev Kebangsaan berlangsung 5-11 Juni 2021.
“Kami punya tujuan besar untuk mencetak kaum profesional agar mampu berkompetisi terutama di era industri 4.0. Tak ada pilihan lain kecuali meningkatkan kapasitas santri dan kaum muda,” katanya.
Dengan bergaul selama sepekan, Gus Pu, demikian Gatot biasa disapa,para santri dan kaum muda lintas agama dapat mempererat toleransi dan keindonesiaan.
“Kekuatan Indonesia adalah ukhuwah kebangsaan ini. NUC berkomitmen menjaga keindonesiaan dengan memupuk dan memperkuat toleransi,” tegasnya.
Laporan: Sulistyawan