KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memilih sosok Menteri di tim Ekonomi yang mampu dan sanggup mengelola aset bangsa tanpa harus menambah utang jika ingin mengganti tim ekonomi dari kabinetnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat menanggapi kekecewaan Presiden Jokowi kepada Menteri di kabinetnya. Salah satu yang menjadi sorotan ialah tim ekonomi.
“Khusus di bidang ekonomi sendiri paling tidak memiliki political will yang baik, dan punya rekam jejak memadai sebagai eksekutor. Pintar saja mungkin banyak sekali, yang kurang adalah itikad untuk bangsa, bukan sekedar memahami ekonomi dari siai kapital,” kata Dedi, Selasa, (30/6/2020).
Dedi menegaskan hal tersebut termasuk untuk memilih sosok menteri yang tidak memiliki mazhab ekonomi atau anti neoliberal.
“Terpenting juga tokoh yang sanggup mengelola aset bangsa tanpa harus menambah hutang,” sambung Dedi begitu ia dipanggil.
Dedi mengatakan wacana reshuffle yang ingin dilakukan oleh Presiden Jokowi sangat tepat terkhusus di bidang ekonomi.
Mengapa demikian, kata Dedi, lantaran bidang ekonomi paling potensial mengecewakan Presiden.
“Meski pandangan itu seharusnya merujuk pada penilaian publik, bagaimanapun publik yang merasakan langsung hasil kinerja para menteri, dan itu tentu harus menunggu hasil survei,” ujar Dedi.
Dia mengatakan reshuffle, sebenarnya menandai buruknya tatakelola pemerintahan lantaran membuktikan dua kegagalan Presiden Jokowi dalam memilih para pembantunya.
“Kegagalan pertama Presiden mengomandoi kinerja para menteri, sehingga visi dan misi Presiden tidak terdistribusi secara merata di seluruh kementerian. Kedua, menandai gagalnya Presiden dalam menentukan formasi dan tokoh-tokoh yang dipilih, karena usia kabinet yang belum genap satu tahun, tetapi kelambatan kinerja sudah demikian terasa,” tegas Dedi.
Laporan: Sulistyawan