KedaiPena.com – Wacana pemberian insentif atau tax holiday pada pelaku usaha Migas yang akan membangun kilang, dipertanyakan oleh pengamat dan pelaku usaha Energi Terbarukan (ET). Karena, wacana itu dianggap tak selaras dengan niat pemerintah untuk melakukan transisi energi.
Pengamat Energi, Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Dharma METI mempertanyakan komitmen pemerintah dalam melakukan transisi energi.
“Apakah serius pemerintah mau melakukan transisi energi jika masih tetap memberikan insentif pada energi yang mau kita phaseout,” kata Surya saat dihubungi, Jumat (15/7/2022).
Dan ia mengungkapkan bahwa wacana untuk memberikan insentif pada investor untuk membuka kilang baru, juga dipertanyakan oleh para pelaku ET.
Surya memaparkan bahwa sebetulnya tidak ada hubungan antara meningkatkan produksi minyak mentah dengan pembangunan kilang minyak di Indonesia. Peningkatan produksi dalam negeri sangat erat kaitannya dengan keberhasilan menambahkan cadangan dari keberhasilan kegiatan eksplorasi migas. Sedangkan pembangunan kilang akan meningkatkan kemampuan proses pengilangan minyak mentah baik produksi dalam negeri maupun produksi hasil impor crude oil menjadi BBM.
“Hanya saja yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa perlu diluncurkan insentif untuk membangun kilang. Padahal saat ini kan sedang dalam masa transisi penggunaan energi dari energi fosil ke energi terbarukan yang tentu saja akan berdampak juga pada penggunaan BBM,” ungkapnya.
Pengurangan penggunaan BBM akan dilakukan dengan peningkatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai yang diperkirakan akan melonjak dalam beberapa tahun ke depan.
“Seharusnya pemerintah juga konsisten dengan program transisi energi ini dan juga tidak malah memberikan insentif untuk mendorong pembangunan kilang. Menurut saya, seharusnya justru insentif untuk kendaraan listrik berbasis baterai dan listriknya dari energi terbarukan yang ditingkatkan. Ambisi Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih awal. Ini yang menjadi tantangan bagi Indonesia,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa