KedaiPena.Com – Partai Demokrat menilai kembali mencuatnya wacana perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode yang dilontarkan pendukung Jokowi dalam forum Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia, Minggu (28/8/2022), merupakan operasi politik untuk mendesepsi publik.
“Ini menjadi operasi politik mendesepsi publik yang dilakukan elit-elit di lingkaran dalam kekuasaan untuk melanggengkan kekuasaan,” kata Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Kamis,(1/9/2022).
Kamhar mengungkapkan, jelas terekam dan tersimpan dalam memori publik sejak mula-mula wacana ini berhembus dari orang-orang dekat Presiden Jokowi. Malah,dalam prosesnya kemudian direpresentasikan oleh beberapa anggota kabinet yang dikomandoi Menko Marves Luhut Binsar Panjaidtan.
“Dan menimbulkan perlawanan keras dari rakyat dan elemen civil society termasuk aksi demonstrasi Mahasiswa di seluruh Indonesia yang turun ke jalan menolak perpanjangan masa jabatan atau penambahan periodesasi presiden pada bulan April lalu,” papar Kamhar.
“Berdasarkan hasil survei SMRC pada waktu yang sama juga menunjukkan 73% rakyat menolak perubahan masa jabatan presiden dan hanya 5% populasi yang ingin lebih dari 2 periode,” tambah Kamhar.
Dengan kondisi demikian, kata Kamhar, sebaiknya kelompok relawan membuang jauh-jauh keinginan perpanjangan masa jabatan presiden ini. Tak hanya bertentangan dengan aspirasi rakyat, ini juga bentuk nyata pengkhianatan amanat reformasi.
“Pak Jokowi juga semestinya tegas merespons ini. Sebagai anak kandung reformasi, adalah keliru atas nama demokrasi memberi ruang terus mengemukanya wacana dan memberi lampu hijau pada gerakan yang mematikan demokrasi dan reformasi itu sendiri,” ungkap Kamhar.
Kamhar mengaku hal tersebut sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Apalagi, kata dia, jika pikiran tersebut terus dipelihara oleh Presiden Jokowi.
“Ini berbahaya jika terus dibiarkan, apalagi bagi Pak Jokowi yang terus memelihara pemikiran seperti ini. Kelompok relawan dan Pak Jokowi mestinya fokus menunaikan dan menuntaskan janji-janji politiknya yang hingga kini tak kunjung dipenuhi, malah sebaliknya kehidupan rakyat semakin susah,” tandas Kamhar.
Laporan: Tim Kedai Pena