KedaiPena.Com – Sebuah video seruan diduga suara dari Muhammad Rizieq Shihab atau yang akrab disapa Habib Rizieq yang saat ini tengah berada di Mekkah menjadi viral di media sosial. Video suara tersebut terkait tanggapan mengenai pernyataan Viktor Laiskodat.
Video itu tersebar di media sosial (medsos) dan di terima tim KedaiPena.Com melalui pesan WhatsApp dari dalam Group, Kamis (10/8) pagi.
Dalam video berdurasi 14 menit 30 detik tersebut, Habib mengajak seluruh ummat Islam se-Nusantara untuk memproses Viktor Bungtilu Laiskodat alias Vecky secara hukum.
Berikut ungkapan dalam video yang mengatasnamakan Habib Rizieq:
Kepada segenap para habaib, para alim ulama, dan seluruh umat Islam yang selalu setia dalam membela agama, bangsa, dan negara. Sehubungan dengan kasus penodaan agama Islam, dan ancaman pembantaian ummat Islam yang dilakukan oleh Vicktor Bungtilu Laiskodat alias Vecky selaku ketua Fraksi Nasdem di DPR RI pada tanggal 1 Agustus 2017 melalui pidatonyadi Kupang Nusa Tenggara Timur.
Maka disini saya ingin menyampaikan bahwa semula saya berharap setelah Vecky diprotes oleh masyarakat dan dilaporkan oleh beberapa partai, serta diberi peringatan oleh Pimpinan DPR RI, lalu dinasehati oleh MUI dan dinasehati juga oleh Gus Sholah Pimpinan pondok pesantren Tebu Ireng, cucu dari pendiri Nadhatul Ulama (NU).
Seyogyanya, Vecky dan partai Nasdemnya meminta maaf kepada ummat Islam, sehingga hal ini tidak menjadi kegaduhan nasional. Tapi ternyata, sayang sejuta sayang, Vecky tetap ngotot dengan prilakunya yang tidak terpuji, bahkan partainya Nasdem dengan tanpa punya rasa mal uterus membelanya.
Setelah di bully sana sini, baru partai Nasdem membuat pernyataan Keprihatinan , sekali lagi saya katakana pernyataan Keprihatinan, bukan permohonan maaf, bahkan isinya tetap membela Vecky dengan dalih rekaman editan yang membuat kesalahpahaman.
Oleh sebab itu, disini saya ingin menegaskan bahwa saya telah mendengarkan rekaman utuh dan lengkap dari pidato Vecky dengan durasi 21 menit 12 detik secara berulang-ulang agar saya bisa focus menyimak, sehingga tidak salah paham.
Akhirnya setelah mendengar rekaman tersebut secara utuh dan lengkap secara berulang-ulang, saya menyimpulkan sebagai berikut:
- Bahwa Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat alias Vecky adalah seorang Kristen Ektrim yang Rasis dan Fasis serta sangat anti Islam. Padahal agama Kristen tidak sekali-kali mengajarkan demikian.
- Bahwa Vecky dengan sengaja dan maksud jahat telah telah menghujat ajaran Islam tentang Khilafah dan dan menistakannya serta mengkatagorikannya sebagai ajaran Ektrim dan Radikal.
- Bahwa Vecky memfitnah ajaran Islam tentang Khilafah akan bubarkan NKRI dan tutup semua gereja, serta paksa semua rakyat apapun agamanya untuk melaksanakan Shalat. Padahal Khilafah Islamiyyah dalam ajaran Islam tidak pernah mengajarkan yang sedemikian rupa. Bahkan Khilafah Islamiyyah lahir dari ajaran Islam yang Rohmatan Lil’ Allamin, melindungi semua manusia apa pun suku budaya dan agamanya.
- Bahwa Vecky telah melakukan kampanye politik kotor agar masyarakat tidak memilih partai-partai Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN dalam Pilkada maupun Pileg, dengan dalih karena berada di belakang ummat Islam yang mengamalkan ajaran Islam terkait Khilafah. Jadi persoalan ajaran Islam terkait Khilafah Islamiyyah dijadikan dalih oleh Vecky dalam propaganda politik kotornya.
- Bahwa Vecky secara provokatif penuh kebencian dan permusuhan mengajak masyarakat secara terbuka agar membenci dan memusuhi, serta membunuh semua ummat Islam yang mengamalkan ajaran Islam terkait Khilafah. Dengan kata lain, Vecky menyerukan pembantaian ummat Islam karena mengamalkan ajaran agama Islam terkait masalah Khilafah.
Dengan demikian jelas dan terang sekali tanpa diragukan bahwa Viktor Bungtilu Laiskodat alias Vecky telah melanggar hukum dan etika:
- Menistakan ajaran Islam.
- Memfitnah ajaran Khilafah Islamiyyah.
- Menebar kebencian antar ummat beragama.
- Mengadu domba anak bangsa.
- Mengancam pembantaian ummat Islam.
Karenanya, saya serukan kepada segenap ummat Islam dimana pun anda berada di seluruh Nusantara, untuk memproses Viktor Bungtilu Laiskodat alias Vecky secara hukum. Langkah pertama:
- Laporkan Vecky ke Badan Kehormatan DPR RI agar segera dipecat secara tidak hormat.
- Laporkan Vecky ke Komnas HAM karena perilakunya telah membahayakan kemanusian dan merupakan pelanggaran HAM berat.
- Laporkan Vecky ke Mabes Polri dan ke seluruh Mapolda-mapolda di berbagai daerah tentang adanya penodaan agama dan ujaran kebencian serta ancaman pembunuhan massal berencana.
Selanjutnya saya peringatkan kepada para penegak hukum agar tidak mencari alasan apapun untuk melindungi penista agama seperti yang pernah terjadi dalam kasus Ahok. Ingat, tidak ada yang kebal hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Siapa pun bersalah, siapa pun melanggar hukum, maka harus di proses secara hukum. Anggota Dewan sekali pun jika melakukan pelanggaran pidana harus di proses. Insya Allah, jika proses hukum berjalan adil dan jujur sesuai aturan yang berlaku di NKRI, maka kasus Vecky tidak akan menjadi kegaduhan nasional.
Namun hati-hati, jika kasus Vecky di politisasi untuk melindungi penista agama, maka jangan salahkan ummat Islam jika terpaksa harus kembali menggelar Aksi Besar Bela Islam jilid kedua. Karena itu saya serukan dari Kota Mekkah Al-Mukarrohmah kepada seluruh bangsa Indonesia:
Ayo… tahan dan proses hukum Viktor Bungtilu Laiskodat…!!!
Ayo… tegakkan keadilan…!!!
Ayo… jaga kerukunan ummat beragama untuk keutuhan NKRI tercinta…!!!
Ayo… jaga Indonesia damai dan berkah…!!!
Mekkah, 16 Dzulqa’ adah 1438H (8 Agustus 2017)
Dalam video tersebut, juga disertakan beberapa konten tulisan di Kompasiana tentang profil Viktor Laiskodat. Selain itu juga turut dilampirkan dalam video tersebut beberapa pemberitaan terkait pernyataan Viktor Laiskodat serta link web isi rekaman pidato Viktor Laiskodat.
Untuk memastikan isi pidato dari Viktor Bungtilo Laiskodat, KedaiPena.Com pun mencoba membuka link https://soundcloud.com/fraksi-nasdem/pidato-kupang-1-agustus guna mendengarkan isi pidato rekaman utuh yang berdurasi 21 menit 12 detik tersebut.
Berikut kutipan ucapan pidato dari Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) yang ributi beberapa pihak saat dirinya berpidato di Kupang, NTT:
Menit ke 11.53 – 12.54
“Saat ini Negara apa yang seperti disampaikan Pak Jeki dan pak Joni Pate, di Negara sekarang dong ada mo bikin satu Negara lagi. Kelompok-kleompok ekstrimis ada mo bikin satu Negara lagi. Dong gak mau lagi di Negara NKRI, dong mo diganti dengan Negara Khilafah. Negara khilafah itu berarti son ada NKRI, sapa yang su sunat disini? Kalo bertanya sondari jawab ya. Su sunat sapa disini su sunat? Semua su sunat? Amalsi su sunat ko belom? Mo sunat ko? Sonto saja so sunat, so barang son potong son barang son kulit. Jadi ada katon punya anak-anak sebangsa dan setanah air yang lagi keliru. Mereka mau coba, tidak berhasil di Suria, tidak berhasil di Irak, mereka toh gotong itu orang pindah ke Indonesiaâ€.
Menit ke 12.56 – 14.10
“Ini Negara mo perang, mo perang ko? Suka perang ko? Mo seperti Suria sana katong perang antara kita sesama antar tembak betembak mau? Maka pembangunan tidak jalan. Ada sebagian kelompok ini yang hari ini mau bikin Negara Khilafah. Dan celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung ini supaya kelompok ekstrimis ini tumbuh di NTT, partai No. 1 Gerindra, partai No. 2 itu namanya Demokrat, partai no. 3 namanya PKS, partai No. 4 namanya PAN, nah catat bebaik partai do. Kalau ada disini hari ini tolong kaluar pindah sana pindah ke partai lain yang ada tapi bukan itu partai son. Ini saya omong bukan omong untuk bikin susah orang, situasi ini partai mendukung kepada kaum intoleran. Intoleran itu paham ko intoleran, yang dong suka orang lain, dong son suka agama lain, dong odong fu suka son, dong odong fu bangsa san, mo bagitu hidup bisa ko? Bisa koâ€.
Menit ke 14.32 – 14.45
“Kita tidak mendukung manusia-manusia seperti itu. Kita pernah punya sejarah, mati banyak karena PKI. Masa kita ulang lagi sekarang kayak beginiâ€.
Menit ke 15.02 – 15.24
“Mengerti dengan khilafah? Semua wajib shalat. Semua lagi yang di gereja, mengerti? Mengerti? Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua harus salat. Itu begitu. Ini bukan bahas soal agama, ini mereka salah paham tentang agama. Makanya kalau orang-orang beragama itu biasanya sesatâ€.
Menit ke 18.26 – 18.52
“Karena itu, catat memang saya tidak provokasi, tapi orang timur yang son mau itu tumbuh nanti Negara khilafah, kita bunuh pertama mereka sebelum kita di bunuh. Ingat dulu PKI 1965? Mereka tidak berhasil, kita yang eksekusi mereka. Saya rasa ini kalau mereka yang berhasil, mereka yang eksekusi kitaâ€.
Laporan: Iam