KedaiPena.Com – Aktivis Jumhur Hidayat mengecam sikap Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang selalu membuat suasana tidak tenang.
Jumhur menegaskan, seharusnya Luhut itu diam saja, karena itu jauh lebih baik daripada membuat orang semakin jengkel.
Demikian disampaikan tokoh aktivis yang empat dipenjara tiga tahun saat mahasiswa ITB oleh rezim Orba ini.
“Luhut juga minim tindakan cerdas. Jadi sebaiknya diam saja, karena bikin rakyat muak dengan keadaan, melihat pejabatnya yang tidak berbuat banyak malah berkomentar menyakitkan,” tegas tokoh gerakan buruh ini kepada KedaiPena.Com, Rabu (15/4/2020).
Jumhur melanjutkan, omongan kontroversial Luhut yang paling anyar adalah terkait perbandingan jumlah penduduk dan angka kematian akibat Covid-19.
“Jumlah penduduk Amerika sekitar 330 juta jiwa dan yang meninggal 25 ribu orang. Bandingkan dengan Indonesia yang 270 juta jiwa ternyata yang meninggal, menurut data Jubir Kemenkes, hanya 459 orang, memang sedikit,” Jumhur mengulangi omongan Luhut.
Tapi, sambung eks Kepala BNP2TKI ini, siapa yang bisa percaya data Jubir Kemenkes itu? Di DKI saja yang meninggal dan dikubur dengan Protokol Covid-19 sudah mencapai 987 orang. Dan Jumhur jauh lebih percaya penggali kubur ketimbang Jubir Kemenkes.
Sekarang, Jumhur melanjutkan, bandingkan dengan negara tetangga, Vietnam yang penduduknya 100 juta jiwa. Kalau di Indonesia yang meninggal 459 orang, maka bila diukur proporsional maka di Vietnam harusnya yang meninggal sekitar 150 orang. Faktanya di Vietnam yang meninggal tidak ada.
“Hal itu terjadi karena Pemerintah Vietnam hadir dan mereka itu Pancasilais sejati,” tegas dia.
Ia kemudian berujar Presiden AS soal Donald Trump. Menurut Jumhur, pemikiran Trump setipe dengan Presiden Jokowi dan Menko Luhut, yaitu mengutamakan bisnis, sehingga abai dan anggap enteng terhadap ancaman kesehatan. Dengan kata lain, mereka abai dengan ancaman kematian massal rakyatnya yang terang benderang ini.
“Sekedar anda ketahui ya Luhut, di Amerika itu, orang yang dibenci sekarang ini adalah Donald Trump, karena dia menyepelekan keadaan seperti anda ini,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi