KedaiPena.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Caterva Kampus Tercinta Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP) merupakan penggiat alam bebas yang terbentuk pada tanggal 24 Juni 1995.
Awal mulanya berdiri Caterva diniati oleh sejumlah mahasiswa jurusan jurnalistik yang berkeinginan melakukan kegiatan alam bebas, tetapi tidak mempunyai wadah untuk itu.
Budi Cahyono, Jajang, dan Ricki merupakan pelopor dari terbentuknya UKM yang kini sudah berumur 21 tahun tersebut.
Ketiganya merupakan atlet di bidang masing-masing, seperti panjat tebing, arung jeram dan salah satu pembuka jalur Gunung Cartenz di Papua.
Di awal pembentukan, Jajang, Budi dan Ricky berhasil merangkul 20 mahasiswa dengan tujuan dan fikiran yang sama. ‎Kegiatan pertama Caterva sendiri yaitu latihan bersama dengan Kopaska.‎
“Maka dari itu kepanjangan ‘Caterva’ yaitu ‘Climbing’, ‘Air’ , ‘Water’ yang di ambil dari ketiga bidang olahraga pendirinya, dan di akhiri kata Victory agar jaya terus,” ucap Rizky Rifansyah, Ketua UKM Caterva Angkatan ke-15 saat di wawancarai oleh K‎edaiPena.com, Selasa, (15/11).
Lanjut Eki, sapaanya, pendidikan dasar Caterva sendiri diawali dengan proses rekruitmen calon anggota. Kemudiananjut ke pendidikan dasar, ‘lalang buana’, lalu pendidikan lanjutan. Lalu diakhiri oleh ‘ekspedisi’ untuk menjadi anggota.
Dia pun mengatakan bahwa proses panjang yang ditempuh untuk menjadi anggota UKM ini memang sulit. Setiap anggota Caterva memang menghabiskan banyak waktu diruang ringkup alam bebas.
“Sehingga kita harus tahu (standar operasional) dan di setiap di pendidikan dasar kita berguna untuk memajukkan setiap anggota kelompok. Maka dari itu pendidikan di setiap tingkatnya lebih tinggi,” ujar dia.
“Dan di setiap proses pendidikan ada pendivisian dan calon anggota berhak memilih divisi yang mereka mau. Kebetulan di Caterva ada divisi arum jeram, panjat tebing dan gunung hutan,” lanjut dia.
Mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2012 ini pun menjelaskan, bahwa tingkatan ekspedisi dalam pendidikan terakhir, adalah penerapan dan pengaplikasi ilmu-ilmu yang di dapat dari proses panjang pendidikan calon anggota.
Sedangkan, pendidikan lalang buana bertujuan untuk memperat angkatan calon anggota tersebut.
“Perlu diketahui keanggotaan yang didapat dari proses panjang pendidikan tersebut bersifat seumur hidup. Dan kita disini bukan hanya berorganisasi dan mencari teman. Tetapi, bertujuan juga mencari keluarga dan mendapatkan rumah baru,” pungkas Eki.
Laporan: Muhammad Hafidh