KedaiPena.Com – Dinas Sosial Tangerang Selatan (Dinsos Tangsel) menjadi sorotan. Ihwalnya, soal validasi dan verifikasi data penerima bantuan sosial atau jaringan pengaman sosial yang tak kunjung di-update dalam laman resmi pemprov Tangsel.
Anggota Komisi 2 dari Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Alex Prabu menyatakan, hingga kini data penerima bansos yang merujuk kepada by name by addres belum juga dipampang di web resmi Pemkot Tangsel.
“Belum di-upload sama Kominfo. Mereka masih menunggu data valid dari Dinsos Kota Tangsel. Nama penerima bansos dari Kemensos, Provinsi Banten dan Pemkot harus dirilis di web Pemkot. Sebagai bentuk transparasi Pemkot,” ujar Alex, saat dikonfirmasi, Selasa, (12/5/2020)
Sementara, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menyatakan, lambatnya validasi dan verifikasi data penerima bantuan sosial di Tangsel dapat menyebabkan terjadi penyimpangan.
“Seperti yang banyak terjadi, penyimpangan-penyimpangan penyaluran bansos itu karena Dinsos malas untuk memverifikasi dan memvalidasi. Sehingga mereka pakai data lama. Bahkan, ada pegawai kelurahan yang dapat, ini karena mereka (Dinsos) tidak menggandeng RT/RW untuk verifikasi data,” kata Trubus terpisah.
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tutur Trubus, harus diverifikasi ulang setiap 6 bulan sekali. Trubus meminta Pemkot Tangsel tak meremehkan urusan bansos ini.
“Ada Gubernur yang tertangkap soal bansos, itu digunakan untuk menjaring suara. Jadi pemilih-pemilih dia yang dikasih bansos. Nah, jangan-jangan Dinsos yang enggan melakukan validasi, itu digunakan untuk ‘mengamankan’ suara pemimpinnya,” katanya lagi.
Menurut Trubus, transparansi menjadi modal utama dalam penyaluran bansos, sehingga tidak terjadi polemik di masyarakat.
“Sah-sah saja masyarakat berpendapat (bansos untuk mengamankan lumbung suara petahana). Mungkin saja terjadi yang seperti itu. Jadi modal utamanya Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) harus transparan, kerjasama dengan Dinsos. Ini (transparansi) akan meredam polemik di masyarakat,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan