DALAM kehidupan ini, sudah pasti kita bertemu dengan banyak sekali jenis dan tipe manusia. Namun salah satu yang paling berkesan bagi saya adalah jenis manusia yang mampu mengatasi berbagai tantangan dan keterbatasan tetapi mereka selalu memiliki pandangan yang positif terhadap kehidupan.
Saya sangat beruntung mengenal seorang sahabat yang bernama Panji, kami berdua tidak pernah putus berkomunikasi, walau seringkali hanya mengirimkan pesan, gambar atau bahkan video yang isinya hanya dagelan atau humor koplak biasa.
Sejak masih mahasiswa dulu, Panji memang seorang penggemar otomotif yang fanatik, dia senang membangun dan restorasi sepeda motor, entah sudah berapa banyak sepeda motor yang ia bangun dan selesaikan sendiri di garasi rumahnya yang luas.
Panji pernah menderita sakit parah saat berusia 10 tahun. Menurut dokter ia menderita rheumatoid arthritis atau radang sendi yaitu penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri sehingga mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Ketika itu Panji hampir lumpuh, selama hampir satu tahun ia hanya bisa berjalan dengan menggunakan kruk.
Dengan disiplin, keyakinan dan semangatnya yang luar biasa, sekarang Panji berusia 40 tahun serta memiliki kesehatan yang baik dan sangat bugar. Tanpa pernah disangka oleh siapapun, Panji sempat tinggal dan bekerja cukup lama di Belanda, ia juga menjalani dunia modeling internasional serta di kontrak secara ekslusif oleh salah satu modeling agency di Rusia yang bernama Sigaro Models International untuk pemotretan di Jepang, Eropa dan Amerika Serikat.
“Dulu waktu menderita radang sendi, saya memiliki banyak waktu luang.†Panji memulai cerita sambil minum air mineral.
“Saya banyak sekali membaca, belajar dan selalu penasaran dengan segala hal yang berbau misteri dan rahasia. Saya banyak memikirkan hal-hal yang berada di luar pemahaman manusia normal†Lanjutnya sambil sambil tertawa.
“Kehidupan ini penuh dengan rahasia hikmah dan saya merasa telah begitu banyak diberkati karena selalu dibantu oleh para sahabat, kerabat serta teman-teman baik yang bertemu di sepanjang tahap kehidupan yang telah saya lewati.†Kata Panji dengan suara lirih.
Panji sangat percaya bahwa penyakit apapun yang diderita oleh manusia, awalnya akan menjadi beban dan membuat keterbatasan secara fisik. Namun tantangan terbesar manusia untuk berhasil bukanlah dari kemampuan fisiknya tetapi kepercayaan pada dirinya sendiri.
Sambil menutup diskusi kami di sore itu, sebelum berpisah Panji berpesan kepada saya: “Jangan sia-siakan kehidupan dalam keraguan, tidak ada yang namanya kebetulan, percayalah kalau usaha yang kita lakukan tidak pernah mengkhianati hasil dan yakinlah akan ada kekuatan Maha Besar yang akan mengikutinya.â€
Oleh Ivan Taufiza, Penulis Buku Membangun SDM Indonesia Emas dan pengasuh kolom Vere Humanum