Seorang sahabat lama saya yang bernama Sony sangat gandrung akan musik rock dan heavy metal. Sebut saja super band favoritnya mulai dari Anthrax, Iron Meiden, Slayer, Megadeth sampai Metallica. Sejak masa sekolah di SMA dulu, dia kemana-mana selalu membawa ear phone dan tentu saja alat pemutar musik. Bagi Sony tiada hari tanpa mendengarkan musik metal, dimana saja dan kapan saja.
Suatu hari terjadi kehebohan luar biasa di kantor tempat Sony bekerja. Dia memang terbiasa menyalakan musik metal walaupun di tengah jam kerja yang sibuk. Banyak rekan kerjanya yang berada di satu ruangan dengannya merasa risih dengan kebiasaan Sony tersebut, namun mereka sudah lelah dan malas menegur serta memilih menghindari konflik dengan Sony apalagi hanya gara-gara urusan mendengarkan musik.
Perilaku Sony yang tidak menyenangkan ini semakin hari bertambah parah karena pimpinan mereka juga jarang berada di ruangan karena harus berada di luar kantor untuk melayani nasabah-nasabah besar.
Tetapi apa yang terjadi di pagi itu, sangat berbeda dengan hari-hari kerja sebelumnya. Salah satu karyawan senior yang bernama Ardan mendadak berteriak:
Ardan : “Brooo Sonyyyy !!! Tolong kecilin musiknya dooong!†dengan raut wajah kesal.
Sony : “Kenapaa seeh Oom Ardan! Udaah dengerin aja, kalo Oom udah niat mau kerja, ya kerja aja. Tuuuhh orang lain juga pada nyantai. Kerja sambil dengerin musik itu seru lagi Oom!â€
Ardan : “Itu teman-teman yang lain bukan nyantai Brooo, mereka udah pegel negur dan ngingetin elo. Tapi Bro Sony kayaknya masa bodoh dan makin ngeselin niih!â€
Sony hanya diam saja dan menganggap omongan Ardan sebagai ocehan orang kepo kronis. Ardan semakin kesal karena tegurannya tidak dianggap dan setelah ditegur, Sony justru semakin memperbesar volume suara musiknya. Sebagai salah satu karyawan senior, Ardan agak tersinggung dan tidak terima dengan kelakuan Sony. Bersama dengan rekan kerja yang lain Ardan pun merencanakan sebuah pembalasan.
Keesokkan harinya, saat masuk ke ruangan.
Sony : “Laaahh buseet… Ada apaaan niiihh?†Dia melihat di tempat kerjanya sudah dikepung perangkat sound system seperti gitar, gendang, suling sampai keyboard.
Di tengah suasana kaget tersebut, mendadak Ardan berteriak ke seluruh ruangan: “Tarik maaaannnggg…â€
Maka pagi itu suasana kantor Sony menjadi riuh dengan suara iringan lagu dari panggung orkes gerobak keliling yang sengaja disewa oleh Ardan dkk.
Menjawab teriakan Ardan, mendadak hampir seluruh pegawai di lantai tersebut serentak berdiri dan bernyanyi:
Kala kupandang kerlip bintang nun jauh di sana
Saat kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut.
Sony : DASAAARRR ORAANG NDESOOO. GUAA MAUU GUMOOOH….
Oleh Ivan Taufiza, Pengasuh Kanal Vere Humanum