HASIL survei terbaru dari lembaga otomotif internasional yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa hampir 50 persen dari 2.000 responden yang mereka survei pernah bicara kepada mobil mereka.
Yang lebih unik lagi, 40 persen percaya bahwa mobilnya memiliki perasaan dan 20 persen merasa khawatir kalau mobil mereka bisa tersinggung.
Sekitar 20 persen dari pemilik wanita memberikan nama hewan peliharaan kepada mobil mereka. Beberapa pemilik juga memberikan pujian dan mengucapkan terima kasih kepada mobil mereka.
Jadi seperti apa bentuk percakapan antara pemilik dengan mobilnya? Saya coba membayangkan apa yang akan saya katakan kepada Jeep CJ 7 Tahun 1984.
Hai Jeepy,
Saya tidak tahu bagaimana ngomong ini tanpa menyakiti perasaan kamu, tapi rasanya sudah cukup lama saya sudah berpikir tentang hubungan kita.
Sampai akhirnya saya ingin bilang kita pisah saja. Saya yakin kamu sebenarnya tahu apa penyebabnya, tapi saya tetap akan bicara terbuka supaya kamu tidak salah paham Jeepy.
Pertama, kamu itu mahal. Biaya untuk memelihara dan memoles tubuh kamu supaya tetap keren bisa menguras sepertiga gaji saya, sehingga saya tidak punya uang lagi untuk melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan, seperti membawa kamu liburan misalnya.
Kedua susah sekali memuaskan dahaga kamu untuk minum bensin, apalagi harus menjaga tangki kamu selalu penuh. Umumnya hanya mampu bertahan jalan-jalan beberapa kilometer, setelah itu kita berdua sudah sibuk mencari pompa bensin lagi.
Ketiga kamu sudah semakin tua dan cerewet. Selalu aja ada yang kurang enak setelah kita jalan-jalan beberapa belas kilometer. Entah sesuatu yang berhenti memompa, ada ikat pinggang yang longgar atau malah kamu menjerit kepada saya tanpa alasan.
Saya juga makin tidak suka sama teman-teman kamu. Bikin tambah stres karena kalian semua mobil sukanya jalan-jalan pada saat yang sama, semuanya mau cepat, senangnya kepingin pamer tapi akhirnya malah bikin macet lalu lintas.
Keempat saya sering khawatir kalau kamu diambil paksa sama orang lain. Saat di jalanan, rest area, parkiran kantor, lobby mall atau di pompa bensin saya sering lihat, banyak tatapan iri, sirik dan bernapsu dari orang lain seperti ingin mengambil kamu dari tangan saya.
Kamu pasti mau jalan dengan siapa saja yang sudah pegang kunci khan? Jadi selama ini saya harus memastikan kamu terkunci rapat tapi setelah itu pun saya masih saja khawatir kamu diambil orang.
Mohon maaf saya mau ngomong yang agak personal, habis kamu itu suka jorok! Setiap kali kamu selesai saya cuci dan bersihkan, kok yaa masih aja senangnya melewati genangan lumpur. Saya gak tahu, apakah ada kotoran yang masih menempel di dop atau di grill. Khan malu-maluin Jeepy.
Singkatnya saya sudah tidak mencintai kamu lagi. Yang menyenangkan adalah saya bisa segera berpisah dengan kamu Jeepy. Dulu saya memang sangat bahagia bisa jalan-jalan sama kamu, tapi sekarang kita memang harus berpisah.
Saya sedang membangun hubungan dengan yang lain dan gak mau kamu berada di antara kita apalagi menjadi beban.
Jadi, saya sudah memutuskan untuk berpisah dengan kamu dan berusaha untuk melanjutkan hidup saya. Akhirnya saya lega, karena sudah menunda pembicaraan ini begitu lama.
Ooohh, sudahlah Jeepy jangan menangis! Kamu bisa nyalakan wiper kaca depan, pindahkan 4 wheel drive dan bunyikan klakson! It’s a jeep thing you wouldn’t understand.
Oleh Ivan Taufiza, Pengasuh Kanal Vere Humanum