KedaiPena.Com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mengatakan dari 41.000 tenaga kesehatan sudah 90% telah mengisi data kesehatan guna diberikan vaksin covid-19.
Akan tetapi, menurutnya dari data kesehatan tersebut terdapat 4.000 tenaga kesehatan yang menderita penyakit penyerta atau komorbid.
“Kemungkinan mereka tidak masuk dalam syarat penerima vaksin, sehingga sekitar 36.000 sasaran tenaga kesehatan yang akan dilakukan vaksinasi ini,” ucap Ati begitu dirinya disapa kepada wartawan, Senin (4/12/2020).
Selanjutnya, dirinya menyampaikan, untuk yang telah terpapar Covid-19 dalam bulan ini akan dilakukan vaksinasi.
“Jadi nanti yang menderita penyakit bawaan itu tidak dilakukan vaksinasi, karena nantinya ketika mereka dipanggil itu harus melakukan screening lagi untuk memastikan bahwa dia dapat menerima atau ditunda,” tambahnya.
Menurutnya, setelah dilakukan vaksinasi terdapat kemungkinan relatif kecil terpapar kembali Covid-19, yang dimana vaksinasi ini merupakan vaksin yang pertama. Lantaran dalam vaksinasi tersebut kekebalan tubuh baru mencapai 45%.
“Jadi orang setelah disuntik, kenapa harus tetap menerapkan protokol kesehatan karena vaksin itu tidak langsung membentuk kekebalan. Perlu waktu 11 hari dalam membentuk itu,” katanya.
“Kemudian yang kedua, belum secara keseluruhan sekitar 70% dari total jumlah penduduk itu tidak mendapatkan vaksinasi. Jadi selama itu belum semua tetap penerapan protokol harus diterapkan seperti memakai masker, jaga jarak dan lainya,” sambungnya.
Selain itu, Ati menjelaskan, terkait efek jangka pendek setelah dilakukan vaksinasi tergantung dengan metabolisme tubuh, tapi yakin bahwa vaksi ini sudah bisa melewati uji klinis ketiga.
“Karena setiap tubuh manusia itu berbeda-beda dalam responsifnya, tetapi kami sudah melakukan antisipasi dengan membentuk Komda KIPI (Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang didalamnya ada berbagai dokter spesialis yang tergabung di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten Kota,” jelasnya.
Dirinya menuturkan sebelum dilakukan vaksinasi dilakukan terlebih dahulu screening, untuk dapat mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Kalau nanti dia tidak ada apa-apa kita lakukan penyuntikan. Habis disuntik dia setengah jam standby untuk mengetahui apakah ada respon yang berbebahaya bagi tubuhnya agar dengan cepet dilakukan tindakan” tuturnya
Setelah dilakukan penyuntikan yang pertama, kata Ati, selama 14 hari kedepan akan dilakukan penyuntikan yang kedua kali. Dan dirinya harap dari hal tersebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh sampai 95%.
“Diharapkan dua kali penyuntikan maka kekebalan sampai 95%,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan