KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS) Ubedillah Badrun menilai, beban dan tugas pemimpin Indonesia lima tahun kedepan akan sangat berat lantaran kondisi ekonomi Indonesia yang mengkhawatirkan.
Pernyataan Ubed sendiri didasari oleh posisi utang RI yang kini meningkatnya jumlah utang RI yang mencapai Rp 4.571,89 triliun atau sebesar 29,72 persen terhadap Pajak Domestik Bruto (PDB) saat ini.
“Bebannya berat siapapun jadi presiden (Jokowi atau Prabowo) akan diuji disitu,” ujar Ubed dalam perbincangan di kantornya, Matraman, Jakarta Timur, Selasa, (25/6/2019)
Akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengungkapkan bahwa kondisi itu juga diperburuk dengan defisit APBN ratusan triliun, defisit neraca dagang hingga menurunya ekspor RI saat ini.
“Jadi sebetulnya secara ekonomi kondisi kita tidak baik,” tegas Ubed.
Diketahui, Kementerian Keuangan mencatatkan rasio utang pemerintah terhadap Pajak Domestik Bruto (PDB) adalah 29,72 persen. Adapun posisi hutang hingga akhir Mei 2019 mencapai Rp 4.571,89 triliun sedangkan asumsi PDB Rp 15.381,39 triliun.
Jika dirinci, utang pemerintah tersebut berasal dari Rp 3.789,35 triliun atau 82,88 persen untuk Surat Berharga Negara (SBN), pinjaman luar negeri sebesar Rp 775,64 triliun (16,97 persen), dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 6,9 triliun (0,15 persen).
Posisi utang saat ini mengalami peningkatan dari April 2019 yang sebesar Rp 4.528 triliun.
Begitu juga dibandingkan dengan Mei 2018 mengalami peningkatan dari posisi Rp 4.169 triliun.
Laporan: Muhammad Hafid