KedaiPena.Com – Kementerian BUMN disebut-sebut sebagai salah satu faktor penumpukkan utang PT Garuda Indonesia (Persero) hampir menembus Rp40 triliun.
“Garuda Indonesia gagal kelola, BUMN lemah dalam pengawasan. Mulai dari rencana kerja, biaya operasional, banyak beli pesawat, dan juga kinerja manajemen yang tidak optimal,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Bowo Sidik Pangarso, dalam keterangan pers kepada Kedaipena.com, Sabtu (10/6).
Karenanya, dia mendesak Sekretaris Menteri (Sesmen) BUMN dicopot, lantaran memiliki peran krusial dalam masalah ini, namun tidak dilakukan optimal dan cenderung melakukan pembiaran.
“Sesmen itu, ibaratnya penjaga pintu BUMN. Dia yang bertanggung jawab untuk memilah-milah mana hal yang baik atau tidak. Jadi, menurut saya, Sesmen perlu diganti dengan yang lebih berkompeten,” usulnya.
Bowo menambahkan, restrukturisasi direksi Garuda Indonesia tidak akan berubah signifikan, bila manajerial dalam BUMN lemah.
Dia juga mempertanyakan sikap Kementerian BUMN yang membiarkan utang Garuda menggunung, lantaran ini tidak akan terjadi tanpa persetujuan pemerintah.
“Ada kesalahan kelola dan pembiaran yang juga menjadi tanggung jawab kementerian BUMN,” tandasnya.