KedaiPena.Com – Disebutnya dua nama politikus PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung dalam sidang pemeriksaan terdakwa korupsi e-KTP Setya Novanto menjadi tantangan KPK untuk naik kelas.
Demikian dikatakan oleh Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman saat menanggapi dugaan keterlibatan politisi yang saat ini mengisi jabatan penting dipemerintahan.
“KPK harus merasa tertantang untuk mampu usut tuntas terhadap orang-orang yang duduk di kekuasaan dengan jabatan tinggi. KPK jika berani usut tuntas maka layak naik kelas. Ini sesuai slogan jujur hebat,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, Minggu (1/4/2018).
Tidak hanya itu, lanjut dia, apabila KPK berani mengusut tuntas keterlibatan dua nama tersebut, maka lembaga anti-rasuah tersebut telah jujur terhadap amanat rakyat yang membenci korupsi.
“Jika tidak berani ya berarti menyalahi slogannya sendiri. Jadinya tidak jujur dan tidak hebat,” beber dia.
Dia juga menegaskan, jika KPK tidak mengusut tuntas kasus tersebut, maka indikasi bahwa KPK telah terintervensi politik dan rezim, semakin jelas adanya.
“Karena ini murni hukum dan murni penegakan keadilan. Siapa korupsi maka harus mempertanggungjawabkannya.
Tidak kaitannya dengan politik,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh