KedaiPena.Com – Sejumlah mahasiswa asal Banten yang menempuh pendidikannya di Bandung mengecam keras tindakan arogansi petugas keamanan (Pamdal) kepada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam pelantikan DPRD Provinsi Banten pada hari Senin (2/9/2019).
Diketahui mahasiswa yang mengalami tindakan kekerasan oleh Pamdal ini bernama Ahmad Jayani. Selain terdaftar menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Untirta, Ahmad Jayani pun aktif dalam organisasi kedaerahan yakni Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Banten.
Kecaman ini disampaikan oleh sejumlah organisasi mahasiswa asal Banten yang berada di Bandung di antaranya, Kumala (Keluarga Mahasiswa Lebak) Perwakilan Bandung, Kumandang (Keluarga Mahasiswa Pandeglang) Perwakilan Bandung, Kamayasa (Keluarga Mahasiswa Tirtayasa) dan KMC (Keluarga Mahasiswa Cilegon).
Edit Tirna selaku Ketua KAMAYASA mengatakan, bahwa tindakan arogansi Pamdal kepada Jayani tidak dapat dibenarkan.
“Teman kami diusir dan dipukul pada bagian kepalanya oleh Pamdal tersebut, sehingga kami menuntut kepada pihak yang berwajib untuk memproses secara hukum,” tegas dia dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com di Serang, ditulis Kamis (5/9/2019).
Padahal, Jayani hanya melempar kertas yang berisi keluhan atas kekecewaan terhadap kinerja anggota DPRD Provinsi Banten pada periode sebelumnya.
Kegagalan itu meliputi beberapa hal, di antaranya absensi DPRD Provinsi Banten yang seharusnya memenuhi forum 100 persen tanpa terkecuali. Lalu produk Hukum yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dan temuan BPK tentang adanya penyelewengan anggaran.
“Pelemparan kertas itu diketahui sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa kepada kinerja DPRD sebelumnya, dengan harapan di masa mendatang tidak terulang kembali,” tegas dia.
Edit pun menjelaskan, persoalan kinerja DPRD Provinsi Banten yang belum baik ini harus segera di perbaiki. Jika tidak, mereka akan menuntut anggota DPRD Provinsi Banten mengundurkan diri.
Untuk diketahui, pengusiran dan pemukulan terjadi usai Jayani melemparkan selebaran yang berisi kritik terhadap kinerja anggota DPRD Banten 2014-2019 sekaligus memberikan masukan terhadap DPRD yang baru dilantik.
Pada awalnya Jayani ingin membagikan selebaran tersebut kepada para tamu undangan. Namun Pamdal berusaha mengambil tas yang berisi selebaran, sehingga ia melemparkan selebaran tersebut. Saat menyeret Jayani keluar ruangan, Pamdal memukul kepala Jayani berulang kali.
Laporan: Muhammad Lutfi