KedaiPena.com – Penolakan DPD PDIP Jakarta terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama sebaiknya menjadi pertimbangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dalam melangkah di Pilkada DKI.
Demikian dikatakan oleh Syaroni, Sekretaris Jenderal Humanika (Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan) dalam rilis yang diterima KedaiPena.com, Sabtu (20/8).‎‎
“Ada dugaan bahwa pencalonan Ahok di level Jakarta hanyalah sebagai batu loncatan menuju Pilpres 2019. Dan diprediksi Ahok akan mendampingi Jokowi sebagai pasangan capres dan cawapres,” ujarnya.
Ia pun mengatakan, hal itu bisa dilihat dari beberapa langkah politik Jokowi. Termasuk kegigihan Jokowi melobi Megawati agar memberikan dukungan kepada Ahok.
Dan, bila Jokowi-Ahok jadi berpasangan dalam Pilpres 2019, bisa diprediksi pasangan ini akan menuai kemenangan. Mengingat posisi sebagai petahana sehingga leluasa melakukan manuver politik menjaring pemilih sebesar-besarnya.
‎Selanjutnya, pada Pilpres 2024, Ahok berpeluang maju sebagai capres. Karena menurut konstitusi, jabatan presiden dibatasi hanya dua periode. Maka pada Pilpres 2024 Jokowi sudah tidak bisa mencalonkan diri kembali.Â
“Situasi inilah yang membuka peluang politik bagi Ahok untuk tampil sebagai capres,” ujar Sya’roni lagi.‎
Lanjutnya, ia menambahkan bahwa hal itu tidak akan menutup kemungkinan Ahok akan memenangkan konstestasi Pilpres 2024. Dan terbuka peluang untuknya akan melanjutkan kemenangannya pada periode kedua di Pilpres 2029.
“Bila rangkaian cerita ini benar-benar terjadi, maka ini bisa dikatakan sebagai malapetaka bagi PDIP. Karena Ahok akan menikmati kemenangan politik hingga 17 tahun yang akan datang, namun tidak bagi PDIP,” tandasnya.‎
(Prw)‎