KedaiPena.Com- Usulan agar partai politik peserta pemilu sebaiknya tak diubah untuk Pemilu 2024 dan berikutnya menggema. Usulan itu dilontarkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri.
Megawati menuturkan, bahwa usulannya tersebut juga telah disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Sebab, usulan tersebut terkait dengan perundang-undangan.
“Jadi dari pihak PDI Perjuangan, kami mengusulkan kepada KPU untuk melihat kembali, karena ini mengikat dengan masalah perundangan,” kata Megawati, Sabtu,(17/9/2022).
Megawati mengaku, saat pelantikan Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN/RB) dirinya kebetulan berjalan bersama dengan petinggi KPU, Bawaslu, dan presiden.
“Pengalaman dua kali pemilu, sebenarnya yang namanya tanda gambar itu, nomer itu, sebenarnya saya katakan kepada bapak presiden dan ketua KPU dan Bawaslu, bahwa itu terlalu menjadi beban bagi partai. Kan secara teknis, itu kan harus ganti lagi dengan bendera atau alat peraga yang begitu banyak,” ujarnya.
“Saya tentu sebagai partai, saya bilang boleh saja dong mengusulkan, nanti kalau partai lain saya belum tahu, tapi ini prinsip,” sambung Megawati.
Menurut Megawati, dirinya melihat KPU sangat bisa mengerti dan memahami keinginan itu. Jadi, misalnya, PDIP yang pada pemilu lalu mendapat nomor 3, dan terus memakainya.
Sementara partai baru yang lolos verifikasi, bisa mendapat nomor lain yang belum menjadi nomor parpol yang sudah pernah jadi peserta pemilu, seperti PDIP dengan nomor 3-nya.
“Sehingga dengan demikian, suatu saat kedepannya nomer itu kepegang terus. Sehingga tentunya dari sisi pendidikan pembelajaran kepada rakyat, rakyat itu kan nantinya sudah pasti bertanya-tanya. Usulan ini kan kalau saya lihat ini prinsip sangat bisa dimengerti,” kata Megawati.
Lebih lanjut Presiden ke-5 RI ini mengatakan jika usul ini diterima dan diterapkan, akan membantu parpol tak melakukan pemborosan. Karena alat peraga dan spanduk lama masih bisa digunakan.
“Belum tentu mau ya itu. Saya nggak tahu. Tapi dari sisi kami, kami merasa itu bahan yang tidak terpakai lagi. Karena gambarnya sama, nomernya yang berbeda,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh