KedaiPena.Com – Kota Serang membuka peluang kerjasama dengan pihak manapun untuk dapat mengelola sampah. Hal tersebut dilakukan guna menjadikan kota Serang bersih dari sampah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kotab Syafrudin seusai menghadiri persentase salah satu perusahaan yang bergerak pada sektor pengelolaan sampah di kantor Dinas komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Serang.
“Jadi mungkin sekarang ini baru persentase kemudian nanti di buat kajian internal, setelah itu memang kalau sama-sama menguntungkan saya kira pemerintah kota serang tidak keberatan yang penting sama-sama menguntungkan, kalau saling merugikan ya jangan,” ucap Syafrudin kepada wartawan, ditulis, Jumat, (18/12/2020).
Ia mengatakan, pada prinsipnya siapapun dapat Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah kota Serang selama tujuannya menjadikan lebih bersih lagi.
“Adapun ada hasilnya atau ada retribusinya atau tidak, Tujuannya ya bagaimana kota Serang bisa bersih,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pihak yang menawarkan kerjasama dengaj Pemkot Serang, Consersium PT Duta Raya Tata Perkasa, Anto Perwata, mengatakan sistem pengelolaan sampah dengan teknologi yang tinggi memiliki tujuan utama untuk memberikan lingkungan green energi.
Hal ini, kata dia, telah sesuai dengan arahan pemerintah untuk miliki suatu energi yang bersih.
“Jadi sampah itu sebenarnya di proses untuk dikembalikan, seperti bau-baunya kemudian metanya sendiri digunakan bahan bakar fasilitas tersebut, terus airnya di bersihkan dikembalikan ke lingkungan, udara jadi bersih. Nanti itu berproses benar menjadi listrik tapi cuma hanya by produk,” ujar Anto begitu dirinya disapa.
Menurut dirinya, pengelolaan sampah dilakukan dengan membakar sampah tersebut lalu menjadi uap yang selanjutnya akan di convert menjadi sebuah energi.
“Sampah itu di bakar dan menjadi uap untuk di convert menjadi energi, kapasitas nya tergantung masih di awal pembicaraan mungkin setelah dilakukan feasibility study biar lebih jelas.” katanya.
Dirinya menyampaikan, jenis sampah yang dikelola adalah sampah domestik seperti rumah tangga dan B3 akan dipisahkan.
Ia menegaskan, untuk sementara ini lokasinya belum ditentukan, akan tetapi kondisi saat ini di Cilowong yang punya TPA.
“Jumlah nya itu nanti akan dirapatkan setelah feasibility study dan kita sedang melihat jumlah sampah yang bisa dikumpulkan kota serang. Kapasitas nya sekarang kita melihat 2×350 ton per hari,” jelasnya.
Selain itu, Anto mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan beberapa provinsi dan kabupaten kota, mulai dari kabupaten Bandung, DKI Jakarta.
“Untuk di Indonesia belum ada yang jalan saat ini, ini teknologi yang kedepan untuk kota-kota yang modern ya akhirnya harus kesini,” katanya.
“Untuk luar negeri kota besar udah semua, Singapura, Shanghai, Eropa, Jepang sudah menggunakan teknologi yang mirip dan sama,” lanjutnya.
Menurut dirinya untuk persiapan pengelolaannya sampah tersebut membutuhkan waktu 2-3 tahun.
“Untuk ini berjalan ya mungkin persiapan 2-3 tahun setelah approval semua,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi