KedaiPena.Com – Pengamat Energi dan peneliti Center for Energy and Food Security Studies (CEFSS), Ali Ahmudi, menilai ada kelebihan dan kekurangan dari wacana penyederhanaan golongan listrik non-subsidi.
Kelebihannya, takkan membebani kantong kala ingin menambah biaya, khususnya bagi pelaku usaha rumahan, baik di rumah tapak ataupun ruko. Penyederhanaan juga disebut memberikan fleksibilitas kepada masyarakat maupun industri skala besar.
Dampak negatifnya, memacu konsumsi masyarakat hingga berdampak pada PLN sendiri. “Saat pakai 900 VA, pakainya irit, diatur antara nyala AC dan mesin air. Begitu naik ke 4.400 VA, pakainya lebih bebas, bisa nyala semua dan jadi lebih boros,” ujarnya di Jakarta, Selasa (14/11).
Konsekuensi lain, PLN mesti siap menyediakan pasokan listrik besar, terutama di Pulau Jawa. Sebab, tingkat konsumsi listrik di Pulau Jawa sekarang mencapai 67 persen, Sumatera 15 persen, dan Kalimantan 11 persen.
“PLN mesti menjamin kehandalan pasokan listriknya. Supply dan demand mesti seimbang. Apalagi, rencana itu bakal memicu demand,” tandas Ali.