KedaiPena.Com – Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono, mengatakan petani dapat untung besar dengan tanam cabai. Bahkan, profitnya bisa untuk membayar upah tenaga kerjanya.
“Berdasarkan analisa usaha tani cabai merah keriting ataupun cabai merah besar, BEP cabai besar kisaran Rp10 ribu-Rp11 ribu. Sedangkan keuntungannya, jauh di atasnya, malah bisa untuk membayar upah tenaga kerja,” katanya dalam pernyataannya, Sabtu (11/11).
Spudnik lantas membuat simulasi. Jika tanam di lahan seluas 1 hektare dengan populasi 18 ribu pohon, maka memproduksi 6.750 kilogram cabai. Ongkos produksinya Rp30,6 juta.
“Bila dikalikan Rp10.000 per kilogram, menjadi Rp67,5 juta. Dan bila dikurangi biaya produksi Rp30,6 juta, sisa akhir sekitar Rp36,9 juta,” urainya.
Agar lebih menguntungkan, Spudnik mengimbau petani cabai berkomunikasi dengan Dinas Pertanian di daerahnya. Dengan begitu, maka bisa menghindari kerugian akibat fluktuasi harga.
“Kami juga menyarankan, agar membangun kelembagaan tani yang kuat dan kokoh. Caranya, bergabung dengan kelompok tani (poktan) binaan Ditjen Hortikultura yang dipimpin petani champion di tiap daerah,” imbuh dia.
Dengan bergabung dalam poktan binaan Ditjen Hortikultura, petani mengatur pola tanamnya. Soalnya, Kementan membuat kebijakan manajemen tanam per kabupaten hingga tingkat desa.
“Sehingga, pasokan dan ketersediaan cabai di daerah sentra produksi terjaga sepanjang tahun. Hal itu, mendorong stabilitas ketersediaan pasokan dan harga,” papar Spudnik.
Terlebih, bantuan pemerintah diserahkan kepada poktan, sebagaimana usulan Dinas Pertanian. Bantuan meliputi sarana prasarana (sapras) produksi serta alat dan mesin pertanian (alsintan). Pemerintah turut memberikan edukasi, agar produksinya baik.