KedaiPena.Com – Nanang Djamaludin, Direktur Eksekutif Jaringan Anak Nusantara (Jaranan) mengatakan, penutupan Hotel dan Griya Pijat Alexis oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak akan serta merta menghilangkan praktik dan eksploitasi kepada Anak dan Perempuan di ibu kota.
Nanang menjelaskan, untuk menghilangkan praktik eksploitasi terhadap perempuan dan anak di DKI Jakarta harus lebih dari sekedar kerja-kerja yang bersifat birokratis-perijinan seperti dalam kasus tidak diperpanjangnya izin griya pijat Alexis.
“Melainkan lebih besar dari itu yakni praksis pendidikan dan pencerahan yang membebaskan serta kerja-kerja ideologis. Hal itu dalam rangka untuk terus menciutkan hegemoni ideologi patriarki yang hadir di banyak aspek kehidupan, tak terkecuali dalam relasi antara laki-laki dan perempuan,” ujar Nanang kepada KedaiPena.Com, Jumat (3/11).
Kemudian, Nanang menilai, untuk saat ini penutupan Alexis hanyalah sebuah langkah dalam rangka memenuhi janji-janji kampanye saat pilkada saja dari Anies-Sandi. Hal itu juga tidak akan menghilangkan eksploitasi kepada anak.
“Anies-Sandi hendak melakukan ‘contrasting’ kebijakan dengan Ahok-Djarot yang dianggap terlalu “lunak” terhadap keberadaan praktik bisnis yang ditengarai beraroma bisnis esek-esek tersebut,” tegas Nanang.
Laporan: Muhammad Hafidh