KedaiPena.Com – Dampak politik uang di samping berujung kepada korupsi, juga membunuh perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Politik uang juga merendahkan harkat dan martabat, mematikan kaderisasi pemimpin secara sehat serta merupakan jebakan batman buat rakyat.
Demikian dikatakan Penanggung Jawab Gerakan Mahasiswa (Gema) 77-78, Ir. Syafril Sjofyan kepada KedaiPena.Com, Kamis (12/4/2018).
“Karena dana yang ditebar, kemudian hari akan dibayar dengan korupsi uang negara (uang rakyat),” tegas dia.
“Ataupun ditukar melalui akses berbagai kemudahan bagi penyokong modal, para cukong politik yang juga merugikan kepentingan masyarakat,” sambung Syafril.
Terbukti sekitar 343 Kepala Daerah, dan ratusan anggota DPRD terlibat perkara korupsi di kejaksaan, kepolisian dan KPK. Termasuk beberapa pimpinan legislatif, eksekutif dan yudikatif tingkat nasional.
Prihatin terhadap situasi yang telah mengarah kepada demokrasi kriminal, Gema 77/78 melakukan deklarasi Gerakan Melawan Politik Uang di Gedung Dewan Pers, belum lama ini.
“Kami Gema 77-78 menggunakan jaringan nasional untuk mengoordinasikan Gerakan Melawan Politik Uang baik dalam pilkada serentak 2018 dan pilpres dan pileg serentak 2019,” jelas dia.
Salah satunya adalah kegiatan edukasi langsung kepada masyarakat agar menolak politik uang dalam segala bentuknya, di Car Free Day di berbagai kota besar.
Setelah selesai aksi menolak politik uang di CFD Dago dan CFD Buah Batu Bandung, pada hari Minggu (15/4/2018), jam 06.00 sampai 10.00 pagi, Gema 77/78 akan melakukan kampanye di CFD Bunderan HI DKI Jakarta.
“Gerakan kami dilakukan secara luas dengan harapan dapat mengurangi politik uang, menyadarkan masyarakat akan bahaya politik uang, sesuai UU no. 10 tahun 2016, bahwa baik si penerima maupun si pemberi terkena pasal pidana,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas