KedaiPena.Com – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani membuka rangkaian acara menuju perayaan migrant day Desember mendatang, di UPT Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, (11/11/2020).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir
Sekretaris Disnaker Provinsi Jawa Barat, Agus Hanafiah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat, Ling Solihin.
Tidak hanya itu, hadir pula, Deputi Direktur Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJS Ketenagakerjaan, Ahmad Sulintang dan Kepala UPT BP2MI Bandung, Ade Kusnadi.
“Perayaan Migrant Day, atau Hari Pekerja Migran Internasional tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kali ini BP2MI Bergerak menjemput bola ke daerah-daerah untuk membuktikan bahwa negara hadir dengan pro aktif,” kata Brani begitu ia disapa.
Perayaan ini, kata dia, juga tidak bisa sebatas seremoni, karena Migrant Day adalah momentum mengingatkan akan kesepakatan dunia yang progresif untuk memberikan pelindungan kepada pekerja migran dan keluarganya.
“Rangkaian kegiatan ini sudah kita laksanakan sejak tanggal 9 dan 10 di Jakarta dan Karawang kemudian hari ini sampai besok di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat,” tegas Politikus Hanura ini.
Brani menambahkan, pihaknya juga akan menyapa PMI dan stekholder di Yogyakarta, Semarang, Pati, Tegal, Brebes, Jakarta, dan Serang.
“Setiap daerah yang kami kunjungi memiliki kekhasan dan tema masing-masing,” papar Brani.
Khusus di Bandung, lanjut Brani, kegiatan BP2MI bergerak Jawa Barat diberi tema Melindungi dari Ujung Rambut hingga Ujung Kaki.
“Karena apa? Karena di provinsi Jawa Barat ini penempatan proseduralnya tinggi namun pengiriman ilegal juga tidak bisa dianggap sepele. Banyak sindikat-sindikat dan oknum-oknum pengkhianat bangsa yang mencari mangsa Pekerja Migran hingga ke desa-desa,” tegas Brani.
Brani mengungkapkan, sindikat-sindikat tersebut kerap memberikan iming-iming yang indah bahkan meninggalkan uang untuk keluarga.
“Namun menghilang seperti di telan bumi ketika permasalahan terjadi pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dikirimkan sambil menikmati uang haram yang dipotong dari gaji Pekerja Migran tersebut,” tukas Brani.
Oleh karenanya, lanjut Brani, dirinya tidak bisa bekerja sendiri. Brani mengajak, semua pihak untuk melawan oknum-oknum pengkhianat bangsa tersebut.
“Karena mereka saja bekerja bersama-sama. Mereka terselubung dengan rapi membentuk sindikat yang harus kita sikat sampai tuntas seperti perintah Presiden Joko Widodo pada bulan Juni lalu kepada saya” tandas Brani.
Apresiasi Tokoh Masyarakat dan KKBM di Jawa Barat
Brani turut mengapresiasi, peran aktif purna Pekerja Migran Indonesia, keluarga Pekerja Migran Indonesia dan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jawa Barat dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
“Saya sangat saya apresiasi. Bapak dan Ibu terlibat aktif dalam pelindungan bahkan sebelum Komunitas Keluarga Buruh Migran atau yang biasa disebut KKBM terbentuk” tutur Brani.
Brani melanjutkan, ada 11 KKBM dengan 33 pendamping PMI yang tersebar di 10 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.
“KKBM ini melakukan pendampingan untuk Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya, tidak hanya mendampingi dalam fasilitasi penanganan kasus, tapi juga dalam perintisan dan pengembangan wirausaha purna Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya,” papar Brani.
KKBM, lanjut Brani, juga menjadi perpanjangan tangan dari BP2MI, dari pemerintah, untuk membantu memberikan pemahaman dan edukasi terkait cara bermigrasi yang aman dan peraturan serta kebijakan mengenai Pekerja Migran Indonesia.
“KKBM juga mengambil peran penyampai informasi dan juga mengadvokasikan jika ada isu yang perlu menjadi perhatian kami. Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada koordinator dan anggota KKBM yang memberikan pelindungan kepada PMI dan keluarganya, membantu memerangi sindikat pengiriman illegal PMI,” tandas Brani.
Dalam kegiatan road to migrant day di Kota Bandung, Kepala BP2MI juga sempat mengunjungi stand hasil produksi rumahan PMI Purna.
Di kegiatan tersebut, Brani juga menggelar talkshow dengan sejumlah PMI di Jawa Barat. Di kegiatan ini juga dilakukan grand launching Packpoke buatan Purna PMI Sukabumi.
Laporan: Muhammad Hafidh